Selamat Datang Di Blog Saya

Rabu, 04 Maret 2020

Cara penyelenggaraan jenazah


Setiap manusia pasti akan mati, tak ada yang abadi di dunia ini, dan kewajiban bagi manusia yang hidup adalah mengurusi mayat tersebut.

Dalam Islam hukum menyelenggarakan jenazah yakni fardhu kifayah, yaitu cukup dikerjakan oleh sebagian orang saja tetapi apabila sampai terlantar tidak ada seorangpun yang merawat atau mengurus nya atau menyelenggarakannya maka semua orang Islam akan berdosa.

Adapun kewajiban dalam menyelenggarakan jenazah orang Islam itu ada 4 :
1. Memandikan
2. Mengkafani ( membungkus)
3. Mensholatkan
4. Mengubur

CARA MEMANDIKAN MAYIT 

Mayit yang dimandikan, yaitu: 

1. Mayit orang Islam laki-laki / perempuan.  
2. Tidak mati syahid, mati dalam peperangan karena melibatkan agama Allah Ta'ala.  
3. Tubuhnya ada meskipun tidak keseluruhan, ya'ni hanya sebagian.  

Adapun cara memandikannya adalah sebagai berikut: 

a) Menyediakan segala keperluan untuk memandikan.  
b) Menyediakan air muthlaq secukupnya.  Yang disebut air muthlaq yaitu air suci yang bisa mensucikan misalnya: Air sungai yang mengalir, air sumur, air hujan, ledeng udara dan air sumber
c) Tempat untuk memandikan,  hendaknya ditempatkannya di tempat yang sunyi dan tertutup.  
d) Hendaklah badan dan aurotnya supaya ditutup selama dimandikan.
 e) Mempersiapkan air secukupnya, sabun dan wangi-wangian serta air kapur barus.  
f) Hendaklah menyediakan sarung tangan satu atau dua setel, handuk atau kain, kain basahan dan lainnya yang dibutuhkan. 
 g) Hendaklah di tempat memandikan atau di sekitarnya meminta diberi wangi-wangian minyak atau bakaran untuk menghindari bau yang tidak enak. 
 h) Hendaklah memandikan dengan bilangan ganjil, yaitu 3, 5, 7, 9 atau lebih.  
i) hendaklah semua najis dan semua kotoran yang ada di tubuh mayit agar dibersihkan yang sebersih mungkin dengan hati-hati dan lembut, maka sebaiknya pakai sarung tangan.  
j) Memijit atau menekan perut mayit secara perlahan Dan hati-hati. Bersihkanlah mulut, gigi dan hidungnya serta seluruh badannya dan bersihkan pula kuku kaki dan kuku tangan dengan menggunakan tangkai daun sirih atau tangkai daun ketela pohon.
 K) Hendaklalı menyiramkan air untuk  anggota badan sebelah kanan sambil berniat dalam hati untuk memandikan mayit, kemudian menyiram pada anggauta badan sebelah kiri selanjutnya mendapatkanlah dibersihkan dengan sabun atau daun bidara yang terakhir haruslah disiram dengan air kapur barus dan wangi-wangian.  Berikut lafadh niat memandikan adalah sebagai berikut:

 NAWAITU GHUSLAN LI HAADZAL MAYYITI / LI HAADZHIHIL MAYYITATI LILLAAHI TA'ALA.  Artinya: "Aku berniat memandikan mayit ini laki-laki / perempuan karena Allah Ta'ala".

1) Jika yang dimandikan mayit perempuan, maka rambut-nya diambil dijalin dan dikepang menjadi 3 bagian sewaktu dimandikan.  Dan diurai lagi rambutnya Sewakru dikeramasi.  
2) Setelah selesai dimandikan secara sempurna, kemudian supaya diwudhukan.  Adapun lafadh niat  mewudlukan adalah sebagai berikut:

NAWAITUL WUDLUU-'A LI HAADZAL MAYYITI / LIHAADZIHIL MAYYITATI LILLAAHI TA'ALA.  Artinya: "Aku bemiat mewudlukan mayit ini laki-laki / perempuan karena Allah Ta'ala. 

3) Bila dimandikan mayit laki-laki, maka yang memandikan harus orang laki-laki. Dan sebaliknya, jika yang dimandikan itu mayit perempuan, harus dimandikan oleh  orang perempuan. 

diperbolehkankan suami / istri ikut memandikan jenazah almarhum suaminya/istrinya masing- masing.

Selanjutnya setelah selesai memandikan dan mewudhukan dengan sempurna supaya dikeringkan badannya dengan kain handuk kemudian dikafani atau dibungkus.

Cara mengkafani mayit

Untuk mengkafani jenazah laki-laki disiapkan tiga lembar kain putih dengan rincian sebagai berikut:

1. Bagian terdalam yaitu kain lepas penutup pusar sampai lutut
2. Kain baju yang menutup bahu sampai separuh paha, lebih utama lagi sampai separuh betis, sebagai lapisan kedua
3. Lapisan terakhir adalah kain penutup seluruh bagian badan

Bagi jenazah perempuan sebaiknya lima lembar kain dengan detail sebagai berikut:

1. Lapisan terdalam yaitu kain basahan yang menutup bagian antara pusar sampai lutut
2. Lapisan kedua meliputi kain kerudung dan baju kurung, yaitu kain yang menutup bahu sampai kaki. Batas minimalnya sampai paha
3. Lapisan terakhir adalah tiga lembar kain sebagai pembungkus yang menutup seluruh badan

caranya mengkafani jenazah laki-laki adalah membungkus jasadnya dengan menggunakan tiga lembar kain putih tadi.

Masing-masing kain tersebut diukur agar cukup lebar dengan panjang sesuai panjang tubuh si mayat dan dengan lebar yang sekiranya bisa membungkus seluruh tubuhnya.

Di sisi lain, makruh hukumnya menggunakan kain selain warna putih untuk mengafani jenazah, sebagaimana juga dimakruhkan menggunakan semacam terusan gamis dan menutup kepalanya dengan semacam surban.

Sedangkan jika jenazahnya perempuan, maka disunahkan mengkafaninya dengan menggunakan lima lembar kain putih yang disebutkan di atas.

Bagian dalaman berfungsi menutupi bagian pusar hingga anggota paling bawah, khimar atau tudung yang menutupi bagian kepala, gamis yang menutupi bagian atas hingga di bawahnya sarung, dan lembar kain yang bisa membungkus seluruh jasad mayat.

Cara mengkafani jenazah di atas adalah untuk mayat yang meninggal dalam keadaan normal dan tidak sedang berihram. Jika laki-laki atau perempuan meninggal ketika berihram, maka bagi mayat laki-laki wajib dibuka kepalanya, dan bagi mayat perempuan, wajib dibuka wajahnya.

Langkah terakhir, sebaiknya disiapkan juga kapuk kapas dan lima lembar kain putih. Kapuk kapas ini berfungsi untuk menutup lubang-lubang pada bagian tubuh yang terlebih dahulu diberi kapur barus sebelum dibungkus kafan.

Setelah dikafani, bagian anggota-anggota sujud diikat dengan kain-kain yang disiapkan tadi, yang nantinya dilepas ketika diletakkan di kuburan.

Cara mensholatkan mayit

A. POSI IMAM DALAM JHALAT JANAZAH Apabila yang disholatkan itu mayit laki - laki , maka posisi imam berdiri searah ( lurus ) dengan arah kepala atau searah dengan dada ke atas . Sebagaimana gambar di bawah ini :

Adapun apabila yang disholatkan itu mayit perempuan maka posisi imam berdiri searah ( lurus ) dengan lambung atau pertengahan mayit .

B . TEMPAT DAN CARA MENGATUR BARISAN Mengenai tempat untuk mengerjakan sholat janazah , utamanya adalah di masjid , tetapi boleh juga dikerjakan di tempat lain asalkan suci dari najis . Adapun dalam mengatur barisan , hendaklah dibuat ganjil ya ' ni lima , tujuh , sembilan dan seterusnya . 

Bagi orang perempuan diperbolehkan mengikuti sholat berjama ' ah bersama - sama orang laki - laki atau bergantian . 

C . SYARAT - SYARAT SHALAT JANAZAH 

1) Syarat - syaratnya sama dengan syaratnya sholat lima waktu , yaitu : Harus suci badannya , pakaiannya dan tempatnya dari najis . Suci dari hadats besar ( perkara yang mewajibkan mandi ) dan suci dari hadars kecil ( perkara yang mewajibkan wudlu ' ) , menghadap kiblat dan menutup aurot . 
2 ) Mayitnya sudah dimandikan , diwudlu ' kan dan dikafani . 
3 ) Mayit di arah kiblat orang yang mensholatinya . 

D . RUKUN - RUKUN SHALAT JANAZAH 
1) Niat ( dalam hati ) untuk mensholatkan janazah 
2 ) Berdiri 
3 ) Takbir empat kali 
4 ) Membaca surat Al - Fatihah 
5 ) Membaca sholawat atas Nabi Muhammad s . a . w . 
6 ) Membaca do ' a untuk mayit 
7 ) Membaca salam

E . TATA - CARA MENGERJAKAN SHALAT JANAZAH

1. Takbir Pertama . 
Dalam takbir yang pertama mengangkat kedua tang beserta niat dalam hati sambil membaca Takbirotul Ihrom 

ALLAAHU AKBARU
 ( Allah Maha Besar ) . 

Lafadh niatnya sholat janazah laki - laki secara berjama ' ah :  USHOLLI ' ALAA HAADZAL MAYYITI ARBA ' A TAKBIIROOTIN FARDLOL KIFAAYATI IMAAMAN / MA ' MUUMAN LILLAAHI TA ' AALA ALLAAHU AKBARU . 

Artinya : " Aku berniat mensholati mayit ini dengan empat kali takbir fardlu kifayah jadi imam / ma ' mum karena Allah Ta ' ala . ALLAAHU AKBAR " . 

Inilah lafadh niatnya untuk mayit perempuan :
USHOLLI ' ALAA HAADZIHIL MAYYITATI ARBA ' A TAKBIIROOTIN FARDLOL KIFAAYATI IMAAMAN / MA ' MUUMAN LILLAAHI TA ' AALAA . ALLAAHU AKBARU . 
Artinya : " Aku berniat mensholati mayit ini dengan empat kali takbir fadlu kifayah jadi imam ma ' mum karena Allah Ta ' ala . ALLAAHU AKBAR " . 

Selanjutnya membaca Ta ' awwudz : 
A ' UUDZU BILLAAHI MINASY SYAITHOONIR ROJIIMI . 
Artinya : " Saya berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk " . 

Kemudian dilanjutkan membaca surat Al Fatihah . 

2 . Takbir kedua . 
Dalam takbir yang kedua mengangkat kedua tangan sambil membaca : " ALLAAHU AKBAR " ( Allah Maha Besar ) , 

kemudian dilanjutkan membaca do ' a sholawat atas Nabi :
ALLAAHUMMA SHOLLI ' ALAA SYYIDINAA MUHAMMADIN WA ' ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMADIN . 
Artinya : " Wahai Allah limpahkanlah rohmat atas junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarga beliau " . 

3 . Takbir Ketiga . 
Dalam takbir yang ketiga mengangkat kedua tangan sambil membaca : " ALLAAHU AKBAR " ( Allah Maha Besar ) 

kemudian membaca do ' a untuk si mayit sebagai berikut : 
ALLAAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA ' AAFIHI WA ' FU ' ANHU WA AKRIM NUZULAHU WA WASSI MADKHOLAHU . 
Artinya : " Wahai Allah ampunilah dia , kasihanilah dia , sejahtera kanlah dia serta ma ' afkanlah kesalahannya , mulyakanlah kedatangannya dan luaskanlah tempat istirahatnya " . 

4 . Takbir Keempat . 
Dalam takbir yang keempat mengangkat kedua tangan sambil membaca : " ALLAAHU AKBAR " ( Allah Maha Besar ) 

 kemudian membaca do ' a untuk dirinya dan untuk si mayit 
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJROHU WALAA TAFTINNA BA ' DAHU WAGHFIR LANAA WA LAHU . 
Artinya : " Wahai Allah , janganlah Engkau halangi kami dari pahalanya dan janganlah Engkau jadikan fitnah sepeninggalnya serta ampunilah kami dan dia " . 

Setelah selesai membaca do ' a tersebut lalu membaca salam sambil memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri sambil membaca : 
AS SALAAMU ' ALAIKUM WA ROHMATULLAAHI WA BAROKAATUHU . 
Artinya : " Mudah - mudahan keselamatan itu tetap diberikan kepada kalian beserta rohmat dan berkah Allah " .

Keterangan : Bacaan do ' a - do ' a di atas adalah untuk mayit laki - laki jika untuk mayit perempuan , maka bacaan ( lafadh ) " Hu " diganti dengan " Ha, lahu diganti dengan laha dan lafadh " Wa ' Aafihi diganti " Wa ' Aafihaa 

F . CARA MENGERJAKAN SHALAT JANAZAH ANAK - ANAK 

Cara mengerjakan sholat untuk janazah anak kecil , adalah sama dengan sholat janazah dewasa baik gerakan maupun bacaan dalam sholat , hanya berbeda pada bacaan do ' a pada takbir yang ketiga , yaitu membaca do ' a seperti di bawah ini : 

 ALLAAHUMMAJ ' ALHU FAROTHON LI ABAWAIHI WA SALAFAN WA DZUKHRON WA ' IDHOTAN WA ' TIBAARON WA SYAFII'AN WA TSAQQIL MAWAAZINAHUMAA WA AFRIGHISH SHOBRO ' ALAA QULUUBIHIMAA WA LAA TAFTIN HUMAA BA ' DAHU TAA TAHRIMNAA AJROHU .

 Artinya : Wahai Allah , jadikanlah dia sebagai tabungan bagi kedua orang tuanya , sebagai titipan , kebajikan yang didahulukan , sebagai mau ' idloh dan contoh yang nyata serta syafa ' at bagi kedua orang tuanya . Dan beratkanlah timbangan amal kedua orang tuanya , berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapanya dan janganlah Engkau jadikan fitnah bagi kedua ibu bapanya sepeninggalnya serta janganlah menghalangi kami dari pahalanya " .

Cara menguburkan mayit

A . LIANG KUBUR
 Dalam pembuatan liang kubur ini ada dua cara , yaitu 
1 . Dengan cara yang disebut cempuren , ya ' ni tempat mayit berada di tengah - tengah liang kubur .

2. Dengan cara yang disebut liang lahat ( liang landak ) , yaitu tempat mayit berada di luar dinding liang kubur secukupnya mayit itu miring atau secukupnya orang memasukkan mayit ke dalam liang lahat tersebut tidak mengalami kesulitan .

Jika tanah yang digali itu ternyata berair atau mudah longsor , atau mayitnya hancur ataupun terpotong - potong , maka diperbolehkan menggunakan peti , adapun posisinya tetap miring dan menghadap kiblat dan diberi bantalan tanah . Sedangkan ukuran panjang lebarnya kubur serta dalamnya adalah sebagai berikut : 
a . Panjangnya liang kubur adalah menurut panjangnya mayit yang akan dikubur ditambah satu jengkal . 
b . Dalamnya liang kubur kurang lebih 150 cm atau lebih sempurnanya 200 cm ( dua meter ) . Lebarnya kurang lebih 80 cm .

B . CARA MEMASUKKAN MAYIT KE DALAM KUBUR 

a . Hendaklah jenazah dimasukkan dari arah kakinya . 

b . Hendaklah jenazah posisinya miring dan membujur ke utara serta wajahnya menghadap kiblat dengan diberi ganjal tanah , agar tidak terbalik . Memasukkan mayit tersebut membaca : 

بسم الله وعلى ملة رسول الله . 
BISMILLAAHI WA ' ALAA MILLATI RASUULILLAAHI . 

Artinya : " Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah s . a . w . 

c . Melepaskan tali pengikat kafan , kemudian pipinya yang sebelah kanan ditempelkan ke tanah , kemudian ditutup dengan papan atau bambu , selanjutnya ditimbuni tanah sampai setinggi sejengkal dari permukaan tanah . Sunnah sebelum ditimbuni tanah dimasukkan tiga genggam tanah ke dalam liang kubur di sekitar kepala . Setelah itu diberi tanda dengan dua batu nisan untuk memper mudah bagi keluarga untuk berziarah kuburnya . Untuk jenazah perempuan ketika memasukkan ke dalam liang kubur hendaklah ditutup dengan kain dan bagi orang ikut memasukkan jenazah ke dalam kubur , yang berada di dalam kubur hendaklah orang yang pada malam hari sebelumnya tidak bersetubuh dengan istrinya .

C . TALQIN DI ATAS KUBUR 

Sebenarnya talqin di atas kubur ini juga ditujukan untuk menasehati orang - orang yang turut mengantarkan jenazah yang telah dikuburkan , agar lebih meningkatkan amal perbuatan yang banyak mengandung pahala untuk mem persiapkan bekal dalam menghadapi kehidupan yang panjang , ya ' ni kehidupan di alam akhirat nanti sebelum kematian menjemput kita sekalian , sehingga pada saat kematian menjemput kita , telah sempurna persiapan bekal yang kita bawa kembali kepada Allah tanpa menyesal sedikitpun , karena jauh sebelumnya sudah kita persiapkan melalui contoh yang baru kita saksikan atas kematian si Fulan ini . 

-------------
Sumber 
Risalah tuntunan merawat jenazah oleh ust labib mz 1994 terbit terang Surabaya

https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/tata-cara-mengkafani-jenazah-laki-laki-dan-perempuan-dalam-islam-ewS7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar