Selamat Datang Di Blog Saya

Selasa, 03 Maret 2020

Pengeras suara telinga


Pengeras suara telinga atau Alat dengar telinga atau headset adalah sepasang pengeras suara kecil yang digunakan sangat dekat dengan telinga, alat ini adalah perangkat elektronik gabungan antara headphone dan mikrofon.

Saat kita memakainya kita terhubung dengan frekuensi audio stereofonik, monofonik atau binaural (4573 nop). Sumber sinyalnya bisa berasal dari penguat suara, radio atau pemutar CD/musik. Di dalam konteks telekomunikasi, istilah ini digunakan untuk merujuk kepada komunikasi dua arah seperti layaknya telepon. Di sini kita dapat merasakan hubungan timbal balik. Tidak hanya mengirim tetapi juga menerima.

Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan sekaligus berbicara dengan perangkat komunikasi atau komputer,
dapat digunakan untuk hiburan seperti CD, DVD player, home theater, video games, komputer, dan lain-lain. Juga digunakan di portable device seperti digital audio player/mp3 player, handphone, dan lain-lain. Selain itu juga digunakan untuk di stasiun-stasiun TV sebagai alat pengantar pesan dari direktur acara ke presenter atau kru TV lainnya. Sehingga komunikasi tercapai tanpa didengar pihak-pihak lain. Bisa juga di studio rekaman dengan ruang kedap suara agar tidak ada noise lain yang terdengar.


Sebagian orang mungkin lebih enjoy mendengar dentuman musik yang keras dan lantang melalui speaker. Sedangkan sebagian lagi memilih mendengarkan musik secara intim lewat sepasang headset, dengan adanya headset, orang-orang dapat menikmati musik tanpa mengganggu orang di sekitar

Nyatanya, musik benar-benar terdengar berbeda melalui headset bagi sebagian orang. Hal ini menciptakan sebuah pengalaman mendalam yang memungkinkan pendengar untuk menikmati kualitas detail suara dari sebuah lagu.



Headset diciptakan pertama kali pada tahun 1910 oleh Nathaniel Baldwin, mahasiswa Universitas Stanford. Namun penemuannya ini tidak langsung menjadi perhatian publik, karena seperti layaknya penemu-penemu pada zaman itu, Baldwin tidak berminat untuk memproduksi temuannya secara massal.

Nathaniel Baldwin lahir pada 1 Desember 1878 di Utah, Amerika Serikat. Saat masih anak-anak, Nathaniel suka merakit barang-barang, termasuk sepedanya dan sebuah mesin uap. Dia tidak berasal dari keluarga kaya dan agar bisa sekolah Baldwin harus berjalan 120 mil untuk sampai ke Brigham Young Academy. Dia kemudian berhasil masuk Stanford University dan mendapat gelar di bidang teknik mesin. Dia kemudian kembali ke Brigham Young Academy, yang sekarang telah berubah menjadi universitas, dan mengajar fisika dan teologi

Nathaniel kembali ke Utah dan mulai memulai bekerja di perkebunan dengan dengan hidroelektrik. Dia juga bekerja sebagai tukang listrik dan operator kompresor udara. Setelah dia sadar dia tidak bisa mendengar suara dari speaker dalam sebuah pertemuan gereja, dia kemudian berusaha untuk mengalirkan suara dengan menggunakan ampli suara yang dikompres. Dia kemudian mengembangkan amplifier ini untuk mendapatkan suara yang lebih baik, yang membuatnya menjadi tokoh yang pertama kali menciptakan headphone di dunia.

Pada Perang Dunia I, angkatan laut Amerika mengetahui penemuan Baldwin dan memproduksi 100 headset untuk keperluan perang. Semenjak itulah masyarakat mulai sadar dengan teknologi ini, bahkan pada 1961 headset dipakai dalam kokpit pesawat terbang. Para pilot menyukainya karena headset ini ringan dan nyaman dipakai. Headset pertama kali digunakan untuk pesawat telepon pada tahun 1970. Pada awal 2000, bersamaan dengan berkembangnya telepon seluler, headset jenis nirkabel berbasis teknologi Bluetooth mulai populer dipakai.

Cara kerja dari headset adalah menggunakan frekuensi listrik yang dirubah menjadi gelombang suara hertz yang dapat didengarkan oleh telinga kita.

Jenis-jenis Pengeras suara telinga :

Perubahan zaman yang serba canggih, Dalam perkembangannya, headset dirancang untuk mempermudah bagi para pemakai headset salah satunya headset bluetooth. Penggunaan headset yang menggunakan fitur bluetooth menjadi sebuah kemudahan bagi pengguna dalam berkomunikas. Berbagai brand yang terus mengembangkan perangkat headset tersebut khususnya headset bluetooth. Selain desain yang fleksibel, bentuk dan ukuran bisa menunjang penampilan ketika dipakai. Berikut jenis-jenis perangkat pendengar suara yang merupakan perkembangan headset :


Headset




Headset adalah perangkat audio yang terdiri dari headphone atau earphone dan microphone yang digabung dalam satu kesatuan. Headset biasanya digunakan untuk berbagai keperluan yang membutuhkan perangkat input audio (mikrophone) dan perangkat output audio (headphone/earphone).

Headset bisasanya dihubungkan dengan sound card pada komputer melalui kabel input dan output audio atau pada jenis-jenis tertentu yang lebih baru menggunakan port USB atau bluetooth. Headset paling cocok digunakan pada saat kita bermain game LAN, Webcam, VoIP dan game online.

Headphone




Pada dasarnya Headphone hampir sama dengan Headset, tetapi yang membedakan keduanya adalah headphone tidak dilengkapi dengan mikrophone.

Biasanya digunakan untuk mendengarkan musik dari PC, MP3 player dan CD Player. Menurut ukurannya, Headphone dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

- Full Size/Over Ear Headphone


Headphone ini menggunakan penutup telinga yang menutupi semua telinga sehingga telinga tertutup sempurna dan rapat oleh bantalan Headphone. Kelemahan menggunakan Headphone ini adalah dengan penggunaan jangga panjang dan dengan suara yang nyaring dapat mengganggu pendengaran dan ukurannya yang besar sehingga sulit dibawa-bawa. Kelebihnnya adalah suara yang kita dengarkan akan terdengar sempurna tanpa ada gangguan suara dari luar. dan sangat nyaman saat dipakai.

- On Ear Headphone


Adalah Headphone yang ketika dipakai bantalannya menduduki daun telinga. Headphone tipe ini biasanya lebih portable karena ukurannya yang lebih kecil. Kelemahan dari On Ear Headphone adalah kurang nyaman dipakai.

Backphone




Backphone pada dasarnya memiliki bentuk yang hampir mirip seperti headset dan headphone. Namun cara penggunaannya dipasang di bagian belakang kepala dan bagian speakernya dikaitkan ke telinga sehingga tidak jatuh. Istilah backphone mungkin jarang terdengar karena memang mirip seperti headphone.

Earphone




Earphone, sebenarnya hampir sama dengan Headset dan Headphone tetapi Earphone menggunakan pengeras suara yang kecil dan penggunaanya dengan cara menyumbatkan ke dalam lubang telinga.

Earphone memiliki bentuk yang simpel dan sangat mudah dibawa kemana mana. dapat digunakan untuk hiburan seperti CD, DVD player, home theater, video games, computer. Kalo dilihat dari bentuknya, Earphone dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

- In-Ear Monitor (IEM)

Earphone yang biasanya menggunakan karet, IEM ini karetnya masuk sampai kedalam lubang telinga, sehingga benar-benar bebas dari suara luar.

- Earbud


Earphone yang biasanya menggunakan plastik bundar yang keras, karena hanya ditempel di telinga, sehingga masih ada sedikit celah yang membuat suara dari luar dapat masuk.

Handsfree




Handsfree adalah gabungan antara perangkat earphone dan mikrophone dimana biasanya di dalamnya terdapat fungsi kontrol.

Misalnya untuk menjawab panggilan telepon, memulai memutar musik atau yang lainnya sehingga pengguna tidak langsung menyentuh ponsel.

Handsfree dapat berupa koneksi dengan menggunakan kabel, bahkan dalam perkembanganya sekarang handsfree dapat dikoneksikan dengan nirkabel (bluetooth) sehingga lebih praktis.

Handset




Handset adalah perangkat elektronik digital (portabe) yang kecil ukurannya dan mudah dibawa. Contohnya Tablet, Smartphone, PSP, MP3 Player.

Secara umum fungsi Headset, Headphone, Earphone, backphone, dan Handsfree merupakan perangkat keras (alat) bantu dengar yang dipasang atau ditempel pada telinga sehinga telinga dapat mendengar audio dengan jelas,

orang-orang lebih dapat mendengarkan suara secara bebas. Bisa dengan berapapun tingkat volumenya atau mendengarkan suara apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Privacy masing-masing individu pun terjaga.

Keuntungan lainnya adalah kedap suara. Suara dari luar tidak masuk mengganggu dan demikian pula sebaliknya.



Dampak buruk bagi yang suka menggunakan Headset, Headphone, Earphone, backphone, dan Handsfree adalah mengakibatkan tergganggu pendengarannya. Terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksa pemakaian akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran atau penurunan fungsi pendengaran atau tuli. Apalagi biasanya digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk ‘melawan’ noise dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/ bising. Ini sangat berisiko tinggi.

Menurut OSHA (Occupational Safety & Health Administration), suara keras dengan level 90 desibel ke atas dapat merangsang sel-sel pada telinga dalam yang berfungsi menyalurkan suara ke saraf pendengaran dengan cara menghabiskan bahan kimia dalam sel tersebut.

Jika paparannya sebentar mungkin tidak masalah, karena sel akan kembali pulih.

Akan tetapi, lain halnya jika paparannya lama, kerusakan itu akan menjadi permanen.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menyebutkan, dari 1.000 pengguna headset dan earphone yang disurvei, rata-rata mereka menikmati player dengan headset atau earphone selama 1 jam lebih, bahkan lebih dari 140 orang mendengarkan musik selama 28 jam setiap minggunya.

Penelitian itu juga menyebutkan, lebih dari 30% pendengar lagu dari perangkat pemutar lagu mengalami gejala telinga mendenging.

Risikonya, orang yang berjam-jam mendengarkan musik dengan earphone dan volume yang keras setiap hari akan mengalami penurunan gangguan pendengaran bahkan kerusakan pendengaran saat memasuki usia 40 tahun.


Teknik menggunakan headset

- batasi waktu

Batasi mendengarkan musik lewat headset atau earphone. Dalam sehari, batasi hanya 1,5 jam saja.

Saat menekuni aktivitas, cukup dengan mendengarkan 3-5 lagu. Wujudkan dengan membuat daftar lagu (play list) agar lagu-lagunya terseleksi dan akhirnya terbatasi.

- atur volume

Beberapa lembaga termasuk OSHA menyarankan agar kita menyetel level suara setengah atau 50% dari suara maksimum player.

Jika kita dapat menikmati musik dengan level suara di bawah 50%, akan lebih baik lagi.

- hindari tempat bising

Sebisa mungkin, jangan menggunakan headset atau earphone untuk menikmati lagu, film, juga lainnya di tempat bising.

Kondisi bising membuat kita akan menyetel volume lebih keras, untuk mengimbangi paparan suara dari luar.

- gunakan seperlunya

Saat lari pagi, usahakan jangan menikmati lagu dari headset atau earphone.

Selain berisiko mengganggu indra pendengaran kalau distel terlampau keras, tindakan ini juga mengurangi kewaspadaan.

Saat di rumah, di kendaraan pribadi atau di tempat yang sifatnya privat, usahakan tidak menggunakan earphone tetapi speaker.

---------------------
Sumber :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penyuara_kuping

https://www.google.com/amp/s/portaflix.com/musik-lebih-enak-via-headphone/amp/

https://www.blogon.id/2018/07/perbedaan-headphone-earphone-headset-handsfree.html?m=1


https://amp.kaskus.co.id/thread/5217285d3fcb17dc7c000007/perbedaan-headset-headphone-backphone-earphone-handsfree-dan-handset

https://amp.kaskus.co.id/thread/5c848db8facb95422351d58d/sejarah-dan-perkebangan-earphone-headset

https://hafizmuhammad911.blogspot.com/2016/10/sejarah-dan-perkembangan-headset.html?m=1

https://health.grid.id/amp/351648864/menggunakan-headset-ada-tekniknya-supaya-telinga-kita-bisa-sehat-sampai-tua?page=all

http://student-activity.binus.ac.id/band/2017/05/tenda-sejarah-sejarah-penemuan-headset-atau-earphone/

https://www.google.com/amp/s/portaflix.com/musik-lebih-enak-via-headphone/amp/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar