Selamat Datang Di Blog Saya

Rabu, 01 April 2020

Wabah/epidemi/pandemi


Sejak awal tahun 2020, banyak pemberitaan mengenai menyebarnya virus corona atau Covid-19.

Penyakit coronavirus awalnya terdeteksi di Wuhan, salah satu kota yang ada di Tiongkok.

Meningkatnya pasien coronavirus di Wuhan menyebabkan coronavirus menjadi epidemi di sana,

Namun dengan cepat coronavirus menyebar ke negara lainnya setelah banyak warna negara lain yang mengunjungi Wuhan maupun kota lain di Tiongkok yang terkena virus, kemudian pulang ke negaranya.

WHO telah resmi menetapkan COVID-19 sebagai sebuah pandemi. Ini peristiwa penting.

Selain itu, banyak masyarakat yang belum memahami istilah yang kerap dihubungkan dengan COVID-19 ini seperti pandemi, epidemi dan wabah.

Secara sederhana, perbedaan antara ketiga skenario penyebaran penyakit di atas adalah persoalan skala.

1. Wabah

Kata wabah dalam KBBI berarti penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah yang luas (seperti penyakit lainnya misalnya wabah cacar, disentri, kolera).

Wabah adalah terjadinya suatu penyakit dalam masyarakat, di mana jumlah orang terjangkit lebih banyak daripada biasanya.

Penyakit dikatakan wabah ketika penyakit itu sudah lama tidak pernah menjangkiti masyarakat, datang penyakit baru yang sebelumnya tidak diketahui, dan penyakit tersebut adalah penyakit yang baru pertama kali menjangkiti masyarakat di daerah itu.  Wabah itu skala kecil tapi luar biasa.

Dengan menelusuri penyakit-penyakit sepanjang waktu dan wilayah geografis, para ahli epidemiologi mengetahui cara memprediksi berapa banyak kasus penyakit yang normalnya terjadi di dalam periode waktu, tempat, dan populasi tertentu.

Sebuah wabah adalah peningkatan jumlah kasus yang jelas terlihat, meski kecil, jika dibandingkan dengan jumlah “normal” yang diantisipasi.

Bayangkan apabila tiba-tiba jumlah anak kecil yang terkena diare meningkat di sebuah tempat penitipan anak. Satu atau dua anak sakit mungkin saja normal di hari-hari biasa, tapi jika 15 anak sekaligus menderita diare, ini berarti wabah.

Ketika sebuah penyakit baru muncul, wabah memang jadi lebih jelas terlihat karena jumlah kasus yang diantisipasi akibat penyakit itu masih kosong.

Satu contoh: klaster kasus pneumonia yang mencuat tak terduga di kalangan konsumen pasar di Wuhan, Cina. Pejabat kesehatan publik sekarang mengetahui bahwa peningkatan jumlah kasus pneumonia di sana merupakan wabah coronavirus tipe baru, yang kini diberi nama SARS-CoV-2.

Begitu otoritas kesehatan setempat mendeteksi adanya wabah, mereka langsung meluncurkan investigasi guna menentukan secara tepat siapa saja yang terdampak dan berapa banyak orang yang terkena penyakit.

Informasi itu kemudian digunakan untuk mencari tahu cara terbaik mengurung wabah dan mencegah bertambahnya penderita baru.

2. Epidemi

Epidemi didefinisikan sebagai wabah dari suatu penyakit yang terjadi lebih luas, wilayah geografis yang sangat tinggi dan memengaruhi proporsi penduduk.

Epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban, misalnya penyakit yang tidak secara tetap berjangkit di daerah itu. Skala epidemi Lebih besar dan menyebar daripada wabah.

Epidemi adalah wabah yang menyebar di area geografis yang lebih luas. Ketika orang-orang di luar Wuhan mulai terdeteksi mengidap SARS-CoV-2 (yang menyebabkan penyakit bernama COVID-19), para ahli epidemiologi pun tahu bahwa wabah ini telah menyebar luas, yang menandakan bahwa upaya pengurungan tidaklah cukup atau sudah terlambat.

Ini bukan hal mengherankan, mengingat memang belum ada pengobatan atau vaksin yang tersedia. Tetapi penyebaran luas COVID-19 di seluruh Cina berarti bahwa wabah di Wuhan telah berkembang menjadi epidemi.

3. Pandemi

Istilah pandemi menurut KBBI dimaknai sebagai wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas.

Dalam pengertian yang paling klasik, ketika sebuah epidemi menyebar ke beberapa negara atau wilayah dunia. Skala Internasional dan di luar kendali.

Dalam pengertian yang paling klasik, ketika sebuah epidemi menyebar ke beberapa negara atau wilayah di dunia, ia sudah dianggap pandemi.

Meski demikian, beberapa ahli epidemiologi mengklasifikasikan sebuah situasi sebagai pandemi hanya apabila penyakit itu berkembang di beberapa wilayah yang baru terdampak melalui penularan setempat.

Ilustrasinya begini. Apabila seorang turis Amerika yang terkena COVID-19 pulang dari Cina, maka itu belum pandemi. Tetapi ketika dia menulari beberapa anggota keluarga atau teman, maka ini pun masih jadi perdebatan (apakah pandemi atau bukan).

Tetapi jika timbul wabah baru setempat, maka para ahli epidemiologi akan setuju bahwa upaya mengendalikan penularan global telah gagal, dan menganggap perkembangan terkini sebagai sebuah pandemi.

WHO dalam sejarahnya hanya pernah mengumumkan dua pandemi - untuk influenza pada tahun 1918 dan Influenza H1N1 di tahun 2009. Berminggu-minggu pada epidemiologis seperti saya sudah menyebut coronavirus sebagai sebuah pandemi.

Pandemi adalah tingkat tertinggi untuk darurat kesehatan global dan menunjukkan bahwa wabah yang meluas ini mempengaruhi banyak wilayah di dunia. Walaupun begitu, statemen-statemen dari WHO tetap berharap agar pandemi ini bisa dikendalikan dan kerusakannya bisa di minimalisir dengan mengambil tindakan-tindakan yang cepat dan aggresif.

Penetapan resmi COVID-19 atau penyakit menular lainnya sebagai sebuah pandemi akan mendorong pemerintah, badan terkait, serta organisasi bantuan di seluruh dunia untuk mengubah upaya pengurungan (containment) menjadi mitigasi.

Penetapan ini memiliki dampak terhadap sisi ekonomi, politik, dan masyarakat dengan skala global, dan WHO sangat berhati-hati ketika mengambil keputusan ini.

Catatan :

WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia adalah salah satu badan PBB yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO didirikan oleh PBB pada 7 April 1948. Direktur Jendral sekarang adalah Tedros Adhanom (menjabat mulai 1 Juli 2017). WHO mewarisi banyak mandat dan persediaan dari organisasi sebelumnya, Organisasi Kesehatan yang merupakan agensi dari LBB ( liga bangsa-bangsa).

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pola penyebaran penyakit atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan, serta faktor-faktor yang dapat memengaruhi keadaan tersebut.

--------------
Sumber

https://theconversation.com/amp/apa-bedanya-pandemi-epidemi-dan-wabah-133491

https://tagar.id/arti-pandemi-epidemi-dan-wabah-soal-corona

https://bobo.grid.id/amp/082040530/penyebaran-penyakit-berbahaya-dibedakan-menjadi-epidemi-dan-pandemi-apa-beda-keduanya?page=all





Tidak ada komentar:

Posting Komentar