Selamat Datang Di Blog Saya

Rabu, 15 April 2020

Insomnia


Sulit tidur atau insomnia terkadang banyak dirasakan oleh sebagian orang, insomnia berbeda dengan begadang

jika begadang sengaja untuk tidak tidur tapi insomnia sulit untuk tidur padahal sudah berusaha memejamkan mata

Kondisi ini bisa menjadi kronis sehingga membuat penderitanya sama sekali tidak bisa tidur. Orang yang memiliki gangguan tidur ini, biasanya akan bangun tidur dalam keadaan lelah. Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Insomnia juga bervariasi dalam seberapa lama episode berlangsung dan seberapa sering terjadi, yaitu jangka pendek (insomnia akut) atau bertahan lama (insomnia kronis). Insomnia akut dapat bertahan dari satu malam hingga beberapa minggu, sementara insomnia kronis bertahan setidaknya tiga malam dalam kurun waktu satu minggu dan berjalan selama sebulan atau lebih.

Terdapat dua tipe insomnia yaitu insomnia primer dan insomnia sekunder. Insomnia primer adalah insomnia yang tidak terkait dengan kondisi medis lain. Sedangkan insomnia sekunder adalah insomnia yang disebabkan oleh gangguan kesehatan lain, misalnya radang sendi, asma, depresi, kanker, atau refluks asam lambung (GERD). Insomnia sekunder juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obatan atau alkohol.


Ada beberapa faktor penyebab insomnia yang pada akhirnya berujung kepada kondisi sulit tidur pada jangka waktu yang cukup lama. Mulai dari akibat gaya hidup dan masalah kenyamanan ruangan kamar, hingga akibat gangguan psikologi, masalah kesehatan fisik, dan efek samping obat-obatan.

Adapun beberapa penyebab insomnia akut yang paling umum dijumpai antara lain:

Stres atau beban pikiran. Seperti pasca trauma, perceraian, kematian seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, dan sebagainya.

Faktor lingkungan seperti terlalu bising, pencahayaan terlalu terang, atau suhu ekstrim (panas atau dingin) yang mengganggu tidur.

Mengonsumsi beberapa jenis obat. Misalnya, obat yang digunakan untuk mengobati pilek, alergi, depresi, tekanan darah tinggi, dan asma bisa menyebabkan masalah sulit  tidur atau insomnia.

Perubahan jadwal tidur normal. Misalnya disebabkan karena jet lag atau bekerja shift dari siang ke malam, dan lain-lain.

Sementara insomnia kronis dapat disebabkan oleh:

Depresi atau gangguan kecemasan

Stres kronis

Rasa sakit atau ketidaknyamanan pada malam hari


Gejala insomnia cukup beragam, dan dapat berlangsung dalam hitungan bulan bahkan tahun. Pada umumnya, penderita insomnia mengalami sulit tidur atau sering terbangun di malam hari, bangun terlalu dini di pagi hari, dan tidur yang terasa tidak nyenyak atau tidak cukup.

Insomnia ditandai dengan sulit tidur atau tidur yang tidak nyenyak. Akibatnya, penderita insomnia dapat mudah marah dan depresi. Gejala itu dapat memicu gejala lain,
seperti:

mengantuk atau lelah di siang hari.

mudah marah dan depresi.

Mudah lelah saat beraktivitas.

Sulit fokus dalam beraktivitas.

Sulit tidur dapat membuat penderita insomnia kurang konsentrasi, sehingga berisiko mengalami kecelakaan.

Insomnia juga dapat menurunkan daya ingat dan gairah seks, serta menimbulkan gangguan fisik dan mental.


Insomnia akut dalam beberapa kasus tidak membutuhkan perawatan. Sementara, proses pemulihan untuk insomnia ringan kebanyakan dapat dilakukan dengan menerapkan kebiasaan tidur yang baik.

Jika merasa letih atau pusing di siang hari karena insomnia, dokter dapat memberikan resep obat dalam jangka pendek karena seiring waktu, efektivitas obat bisa menurun dari waktu ke waktu.

Perawatan untuk insomnia kronis dapat dimulai dengan mencari penyebab insomnia terlebih dahulu. Jika insomnia masih terus berlanjut, dokter akan merekomendasikan terapi kesehatan.

Terapi perilaku ini meliputi langkah-langkah agar bisa meningkatkan kualitas tidur dan menghilangkan perilaku buruk yang memperparah insomnia.

Teknik ini terdiri dari latihan relaksasi, terapi pembatasan jam tidur, dan perawatan lainnya.

Periksakan diri ke dokter jika kesulitan untuk tidur atau sulit mempertahankan tidur, terlebih lagi jika hal tersebut berdampak kepada kehidupan sehari-hari.


Berikut beberapa tips untuk mengatasi insomnia:

1. Tidur Teratur
Tetapkan pola tidur di waktu yang sama setiap malam, dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi. Cobalah untuk tidak tidur siang karena bisa membuat terjaga di malam hari.

2. Hindari Gadget
Sebelum tidur, hindari menggunakan ponsel, laptop, atau tablet yang bisa memancarkan cahaya. Hal ini bisa membuat lebih sulit tidur.

3. Jauhi Kafein, Nikotin, dan Alkohol
Ketiga senyawa kimia tersebut dapat mengurangi kualitas tidur  di malam hari karena bersifat stimulan.

4. Rutin Berolahraga
Menjelang tidur, para ahli menyarankan agar berolahraga di sore hari agar tubuh berkeringat dan letih sehingga bisa tidur nyenyak.


----------------------
Sumber :

https://www.alodokter.com/insomnia

https://www.halodoc.com/kesehatan/insomnia

https://www.sehatq.com/artikel/gangguan-tidur-insomnia-gejala-penyebab-dan-cara-mengatasinya/amp

https://www.alodokter.com/insomnia/gejala

2 komentar:

  1. Nais info 👍🏼 sangat bermanfaat. Kekurangan insomnia juga bisa membuat mata panda, wajah kusam oh itu jangan ditanya, juga energi yang terkuras jadi enggak bersemangat.

    BalasHapus