Selamat Datang Di Blog Saya

Rabu, 02 Oktober 2019

Tentang api yang membakar


Pengertian api

Api adalah oksidasi cepat terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi, yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya.

Proses oksidasi yang lebih lambat seperti pengkaratan atau pencernaan tidak termasuk dalam definisi tersebut. Api berupa energi berintensitas yang bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan panjang gelombang juga di luar spektrum visual sehingga dapat tidak terlihat oleh mata manusia) dan panas yang juga dapat menimbulkan asap.

Warna api dipengaruhi oleh intensitas cahayanya yang biasanya digunakan untuk menentukan apakah suatu bahan bakar termasuk dalam tingkatan kombusi sehingga dapat digunakan untuk keperluan manusia (misal digunakan sebagai bahan bakar api unggun, perapian atau kompor gas) atau tingkat pembakar yang keras yang bersifat sangat penghancur, membakar dengan tak terkendali sehingga merugikan manusia (misal, pembakaran pada gedung, hutan, dan sebagainya).

Jadi dapat disimpulkan bahwa api adalah Gas pijar yang mengeluarkan panas dan panas yang dikeluarkan itu melebihi batas maksimal, oleh karena itu dapat mengakibatkan Kebakaran.

Asal mula api di dunia dalam literatur Islam

Ketika Nabi Adam As. diturunkan ke bumi, beliau tidak lagi memperoleh makanan secara mudah seperti di surga. Beliau harus bekerja keras untuk memperoleh buah-buahan atau daging untuk dimakan.

Ketika beliau memperoleh binatang buruan dan menyembelihnya, ternyata tidak bisa langsung dimakan begitu saja karena masih mentah dan tentunya tidak enak. Karena itu beliau berdoa kepada Allah agar diturunkan api untuk memasak. Maka Allah Swt. mengutus Malaikat Jibril meminta sedikit api kepada Malaikat Malik di neraka untuk keperluan Nabi Adam tersebut.

Malaikat Malik berkata: “Wahai Jibril, berapa banyak engkau menginginkan api?”

Malaikat Jibril berkata: “Aku menginginkan api neraka itu seukuran buah kurma.”

Malaikat Malik berkata: “Jika aku memberikan api neraka itu seukuran buah kurma, maka tujuh langit dan seluruh bumi akan hancur meleleh karena panasnya!”

Malaikat Jibril berkata: “Kalau begitu berikan saja kepadaku separuh buah kurma saja.”

Malaikat Malik berkata lagi: “Jika aku memberikan seperti apa yang engkau inginkan, maka langit tidak akan menurunkan air hujan setetes pun, dan semua air di bumi akan mengering sehingga tidak ada satupun tumbuhan yang hidup!”

Malaikat Jibril jadi kebingungan, sebanyak apa api neraka yang aman untuk kehidupan di bumi? Karena itu ia berdoa: “Ya Allah, sebanyak apa api neraka yang harus aku ambil untuk kebutuhan Adam di bumi?”

Allah Swt. berfirman: “Ambilkan api dari neraka sebesar zarrah (satuan terkecil, atom).”

Maka Malaikat Jibril meminta api neraka kepada Malaikat Malik sebesar zarrah dan membawanya ke bumi. Tetapi setibanya di bumi, Jibril merasakan api yang sebesar zarrah itu masih terlalu panas, maka beliau mencelupkan (membasuhnya) sebanyak tujuh puluh kali ke dalam tujuh puluh sungai yang berbeda. Baru setelah itu beliau membawanya kepada Nabi Adam dan meletakkannya di atas gunung yang tinggi.

Tetapi begitu api tersebut diletakkan, gunung tersebut hancur berantakan. Tanah, batuan, besi dan semua saja yang ada di sekitar api itu menjadi bara yang sangat panas, dan mengeluarkan asap. Bahkan api yang sebesar zarrah itu terus masuk menembus bumi, dan hal itu membuat Malaikat Jibril khawatir. Karena itu ia segera mengambil api tersebut dan membawanya kembali ke neraka.

Bara terbakar yang ditinggalkan itulah yang sampai sekarang ini menjadi sumber api dunia, termasuk yang menjadi magma-magma di semua gunung berapi di bumi ini. Tidak bisa dibayangkan bagaimana panasnya api neraka tersebut. Kalau bara api dunia itu umumnya berwarna merah, maka bara api neraka itu berwarna hitam kelam, seperti hitamnya gelap malam.

Nabi Saw. pernah menanyakan tentang keadaan api neraka itu, maka Malaikat Jibril berkata: “Sesungguhnya Allah Swt. menciptakan neraka, lalu menyalakan api neraka itu selama seribu tahun sehingga (baranya) berwarna merah. Kemudian (Allah) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna putih, dan (Dia) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna hitam. Maka neraka itu hitam kelam seperti hitamnya malam yang sangat gelap pekat, tidak pernah tenang kobaran apinya dan tidak pernah padam (berkurang) bara apinya.”

Sumber : Disadur dari Kisah al-Habib Ubaidillah bin Idrus al-Habsyi Surabaya (Alumnus Ribath Darul Musthafa Yaman)

Sejarah api ditemukan menurut sains

sampai sekarang, belum diketahui secara pasti kapan dan bagaimana manusia purba pertama kali menemukan api dan menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.

Letusan gunung berapi dan sambaran petir mungkin memberikan ilham bagi manusia pada masa lalu untuk memanfaatkan api. Namun, proses pembuatan dan perawatan api tentu membutuhkan waktu yang lama sekaligus rumit. Bagaimana cara manusia purba membuat api pertama kali, dan mempertahankan api mereka? Apakah mereka membawa api dari satu tempat ke tempat lain? Jika ya, bagaimana caranya? Pertanyaan-pertanyaan itu belum terjawab oleh para ilmuwan, termasuk kapan pertama kali api ditemukan dan digunakan.

Menyangkut api, para ilmuwan hanya menemukan bekas-bekas penggunaan api pada masa purba. Di Swartkrans, Afrika Selatan, misalnya, para ilmuwan menemukan fosil tulang belulang hewan yang dibakar, berusia 1,5 juta tahun. Artinya, api telah mulai digunakan sejak 1,5 juta tahun yang lalu. Di Zhoukoudian, Cina, juga ditemukan situs homo erectus yang berusia antara 460 ribu sampai 230 ribu tahun lalu. Di situs itu ditemukan fosil tulang belulang hewan yang dibakar, biji yang ditanak, dan alat-alat batu.

Sementara itu, tungku tertua, dari sekitar 465 ribu tahun lalu, ditemukan di Menez-Dregan, Prancis. Di tempat itu, manusia purba juga diperkirakan menggunakan sebuah kawah arang yang dikelilingi batu berulang kali untuk membantu aktivitas mereka. Kemudian, di Abri Pataud, Prancis, ilmuwan juga menemukan situs lain berusia 40 ribu tahun yang mengandung batuan yang dihangatkan dan saluran pembuangan untuk udara dan asap manajemen api yang penting di masa itu maupun di masa sekarang.

Manfaat api

Salah satu hal penting bagi kehidupan manusia adalah api, api itu untuk manusia, tidak untuk hewan-hewan lainnya. Hewan tidak butuh api. Berbeda dengan manusia. Kalau tidak ada api, tentu banyak bahaya dalam kehidupannya. Hewan-hewan selain manusia tidak memakainya.

Api yang dapat dikendalikan/dikuasai baik api besar maupun kecil selama itu pula akan menjadi kawan bahkan menguntungkan & menghasilkan.

berikut adalah beberapa manfaat api :

1.Untuk memasak
Kegunaan api bagi kehidupan manusia sallah satunya adalah untuk memasak makanan. Energi utama yang digunakan untuk memasak bahan makanan bagi manusia adalah sumber panas. Sumber panas ini sangat penting untuk mengolah makanan makanan mentah menjadi makanan yang siap dan layak untuk dikonsumsi.

2. Sumber  energi untuk proses pemurnian atau pemisahan
Cahaya api yang menghasilkan kalor merupakan sumber utama proses pemurnian atau pemisahan, termasuk juga proses destilasi dan ekstraksi.

3. Sumber penghangat
Cuaca dingin atau pada malam hari membuat tubuh manusia menjadi tidak nyaman. Api sebagai sumber penghangat semakin terasa besar fungsinya ketika kita berada diwilayah bersalju dan bersuhu dingin.

4.  Sumber penerangan
Cahayanya yang ditimbulkan dari api mampu memberi penerangan bagi penglihatan manusia dan mahluk hidup lainya. Pada malam hari cahaya lentera, obor, lilin dan sejenisnya merupakan bebrapa pemanfaatan api yang dapat membantu menerangi kita dari kegelapan.

5. Sumber energi pengurai berbagai material
Untuk mengurai beberapa material memerlukan proses pembakaran kimiawi. Api sebagi hasil pembakaran mampu menguraiikan material tersebut sehingga berguna bagi kehidupan manusia.

6. Sebagai karya seni dan hiburan
Kegunaan api bagi kehidupan manusia yang menarik adalah api sebagai karya seni dan hiburan. Karya seni dari api dapat kita temukan ketika perayaan kembang api. Karya seni yang diolah sedemikian rupa dalam bentuk kembang api mampu mengeluarkan cahaya dan letupan suara yang menakjubkan. Perkembangan seni kembang api dewasa ini semakin maju dan modern. Dengan dibantu peralatan digital yang canggih festifal kembang api merupakan acara yang sangat menakjubkan dan indah.

7. Pelindung dari serangan hewan buas
Apabila kita sedang berada di hutan pada malam hari, menyalakan api sebaiknya dillakukan. Selain untuk menghangatkan diri menyalakan api unggun ternyata juga bisa menghindarkan dari serangan hewan buas. Karena cahaya dan panas yang ditimbulkan oleh api unggun membuat binatang buas secara naluriah menghindar dan menjauhinya.

8 Sebegai  energi pelebur dan pengolah logam
Beraneka ragam bentuk olahan logam yang dibentuk sedemiian rupa memerlukan energi panas dari api. Logam yang keras dan padat ketika terkena suhu panas pada titik tertentu akan berubah menjadi cair. Bentuk logam ketika menjadi cair memudahkan manusia untuk membentuknya menjadi berbagai macam perkakas yang berguna bagi manusia.

 9. Sumber energi panas untuk pembangkit listrik
Listrik yang dihasilkan generator pembangkit membutuhkan energi untuk menggerakkanya. PLTU sebagai salah satu sumber penghasil listrik yang besar memerlukan energi pembakaran. Energi panas yang dihasilkan oleh api akan memanskan air sehingga menghsilkan tekanan uap yang besar setelah air mendidih. Tekanan uap air inilah yang digunakan untuk menggerakan generator pembangkit listrik. Energi listrik yang dihasilkan generator bisa disalurkan dan dinikmati oleh masyarakat.

Bahaya api 

Api yang tidak terkendali, betapapun kecilnya api selama tidak bisa dikendalikan/dikuasai & menimbulkan kerugian,cacat bahkan korban jiwa manusia,maka selama itu pula api dikatakan menjadi lawan kita.

Kontak langsung dengan api sangat berbahaya untuk manusia faktanya tubuh manusia terdiri dari 80% air dan 20% materi mudah terbakar.

Selain itu berikut beberapa bahaya api :

1. kebakaran rumah,gedung,sekolah d.l.l
2. membuat asap sehingga membuat nafas tak enak
3. kebakaran hutan
4. membuat kekeringan
5. jika terkena pada anak kecil juga dpt mengancam keselamatan
6. membuat asap hingga penglihatan susah apa lagi saat berkendaraan
7. asap dari api yg mengganggu aktivitas masyarakat

Sejarah perkembangan korek api

Menurut wikipedia, Korek api (kadang disebut juga geretan atau pematik) adalah sebuah alat untuk menyalakan api secara terkendali. Korek api dijual bebas di toko-toko dalam bentuk paket sekotak korek api. Sebatang korek api terdiri dari batang kayu yang salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor yang akan menghasilkan nyala api karena gesekan ketika digesekkan terhadap satu permukaan khusus walaupun ada tipe korek api yang dapat dinyalakan pada sembarang permukaan kasar. Jenis korek api yang menggunakan cairan, seperti naphtha atau butana, disebut korek api gas.


Seiring dengan berkembang nya zaman, korek api pun diciptakan dengan berbagai bentuk yang menarik. Berbagai bentuk korek api telah di ciptakan, dari korek api yang berbahan kayu maupun korek api yang berbahan gas. Korek api yang berbahan gas lebih memiliki banyak bentuk dan tampilan yang indah, dan tentunya dengan harga yang berbeda. Korek api yang berbahan gas pada bentuk dan harga tertentu dapat diisi ulang kembali menggunakan gas. Akan tetapi, tujuan dari semua korek api tetap sama, yaitu untuk dapat menghasilkan api yang diakibatkan oleh gesekan.

Sejarah dan asal muasal penemuan korek api telah dimulai sejak tahun 577 sebelum masehi, adalah Bangsa Tiongkok yang telah mengembangkan korek api sederhana yang terbuat dari batang kayu yang mengandung belerang.

Namun, korek api modern pertama ditemukan oleh Robert Boyle pada tahun 1680. Robert adalah seorang ahli kimia, dan mendapat julukan sebagai bapak Ilmu Kimia Modern. Robert lahir di Lismore Castle, Country Waterford, Irlandia, pada 25 Januari 1627. Robert lahir dari pasangan bangsawan, Richard Boyle dan Catherine Fenton. Kedua orang tuanya merupakan ilmuwan yang memiliki pengaruh tinggi yang pernah lahir di Irlandia.

Robert mulai mengadakan eksperimen pada tahun 1645, dan pada tahun 1680 ia berhasil menemukan korek api. Pada awalnya sepotong kertas ia lapisi dengan fosfor, kemudian ia menggesekkan kayu yang telah dilapisi sulfur pada kertas tersebut, sehingga muncul percikan api. Sejarah penemu korek api telah dimulai, akan tetapi belum dapat diproduksi karena belum dapat ditemukan cara memproduksi sulfur dalam jumlah yang besar, sehingga korek api belum dapat berkembang.

Korek api kemudian ditemukan pertama kali oleh John Walker pada tahun 1826. John Walker seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris yang lahir pada 29 Mei 1781. Walker menemukan korek api yang dinyalakan dengan cara digesek. Walker tidak sengaja menemukan korek api yang terbuat dari logam putih antimony sulfida, kemudian di campur dengan zat kimia potassium chlorate, getah pohon dan kanji. Selain bahan-bahan tersebut, ia juga menggunakan kayu dan mencampurkannya ke zat kimia tersebut.

Seiring berjalannya waktu, penemuan-penemuan serta inovasi-inovasi mengenai korek api itu sendiri semakin komplit dan sempurna setelah ditemukannya korek api gas. Negara Amerika Serikat (AS) menjadi pelopor dalam pengembangan korek api gas pada waktu itu, melalui produk terkenalnya yang mendunia sampai saat ini, yakni korek api gas merk Zippo. Korek api gas merupakan korek api yang menggunakan cairan seperti naphtha atau butana. Untuk dapat menghasilkan percikan dan menyulut terjadinya bunga api digunakan batu api yang digesekan pada permukaan yang sangat kasar, sehingga bunga api ini menyulut cairan atau gas sehingga terbakar. Besarnya api dapat diatur sehingga tidak membahayakan penggunanya.



Hampir semua orang pastinya tidak asing dengan korek api kayu yang sangat legendaris ini. Dalam kemasannya yang memiliki ciri khas warna kuning dan biru ini, biasanya terdapat tulisan nama yang panjang, yaitu Jonkopings Tandsticksfabriks Patent Paraffinerade,Sakerhets-Tandstickor utan svavel, och fosfor Tanda endast mot ladans plan.

Sedikit data tentang korek kayu legendaris tersebut, ternyata kata-kata yang tertera di bagian kuning kemasan korek tersebut merupakan bahasa Swedia, daerah asal korek tersebut di produksi.

Jonkopings merupakan nama sebuah kota di Swedia, dimana pabrik korek tersebut berdiri sejak tahun 1848. Penemu sekaligus pendirinya adalah Johan dan Carl Lundstrom. Mereka berdua yang pertama menemukan ide pembuatan korek kayu yang selamat, sehingga korek kayu tersebut dijuluki safety matches. Mereka berdua juga yang telah mengenalkan kota Jonkoping keseluruh penjuru dunia, sehingga diberi julukan ‘pusat korek api’ dunia.

Sedangkan untuk kata Tandsticksfabriks sendiri diartikan pabrik korek kayu. Kalau diterjemahkan kurang lebih seperti ini “Di patenkan pabrik korek kayu Jonkopings”. Sedangkan Sakerhets-Tandstickor di artikan korek api keselamatan, atau korek api yang aman.

Kenapa disebut korek api yang aman?. Karena korek ini dibuat tanpa menggunakan belerang dan fosfor, penjelasannya ini ditulis dalam tulisan utan svafvel och fosfor.

Sejarahnya, saat itu sedang terjadi peristiwa revolusi industri, banyak anak muda membikin korek api. Namun karena masih menggunakan bahan fosfor dan belerang, menyebabkan banyak anak muda yang meninggal karena mengalami sesak nafas dari pembakaran korek tersebut. Johan dan Carl Lundstrom lah yang akhirnya menyempurnakan korek kayu tersebut sehingga, membuat orang merasa aman dan selamat ketika menggunakan.

Sedangkan Tanda endast mot ladans plan, bila di artikan kurang lebih nya bahwa korek api ini aman di taruh digudang yang berlantai dingin atau bercuaca dingin.



Korek api gas pertama kali ditemukan tahun 1816. Yang pertama lebih ringan disebut “Lampu Dobereiner’s” (dinamakan setelah penciptanya, Johann Wolfgang Dobereiner). Tapi ia lebih ringan tidak menggunakan butana atau minyak sebagai bahan bakar, digunakan hidrogen. Perbedaan lain adalah bahwa ini korek api digunakan platinum sebagai katalis (digunakan untuk memulai perubahan kimia dari bahan bakar untuk api) daripada batu api, atau piezoelectric percikan.

Perokok umum banyak digunakan cocok sampai batu api Pemantik/Mancis/korek gas menjadi lebih populer. Pada tahun 1908, batu api korek api cukup halus dan cukup kecil untuk muat di dalam saku. batu api khusus dibuat khusus untuk korek api masuk ke produksi massal saat ini. Jelas, batu api adalah sebagian kecil dari biaya platinum. Menggunakan platinum sebagai katalis memudar keluar dan flint mengambil tempatnya. Ini menyalakan kayu bakar yang akan menyalakan api yang memicu munculnya lebih ringan.

Asal usul korek api gas di mulai Pada tahun 1920-an, korek api masih sedikit dari mewah bagi perokok. Ini akan menjadi kemunduran berat bagi rata-rata pekerja kerah biru yang merokok. Tapi ketika tahun 1930-an datang, seorang pria bernama George G. Blaisdell melihat sebuah Austria lebih ringan canggung yang memiliki ruang untuk perbaikan dan bertindak di atasnya.

Dia meningkatkan ergonomi kasus ringan, jadi itu tidak canggung untuk terus. Kemudian ia merancang sebuah kap berlubang untuk sumbu, yang terus tahan angin api ringan itu! Selain itu, ia memodifikasi ruang bahan bakar menjadi lebih efisien, dan menambahkan tutup flip-top berengsel. Dan voila! Zippo memasuki dunia Pemantik/Mancis/korek gas.

Setelah munculnya Zippo, perusahaan ringan lainnya mulai bermunculan. Semua kompetisi menyebabkan harga turun drastis. Korek api kemudian menjadi hal baru panas dan sangat tertagih. Ronson membuat mereka lebih ringan otomatis pertama pada akhir tahun 1920, tetapi tidak mendapatkan popularitas, sampai munculnya Zippo. Dunhill menjadi lebih agresif dalam produksi korek api mereka. St Dupont Pemantik/Mancis/korek gas ditambahkan ke baris produk-produk. Juga, Colibri mulai membuat Pemantik/Mancis/korek gas pertama mereka otomatis.

Bahan bakar yang digunakan di sebagian besar Pemantik/Mancis/korek gas pada 1930-an adalah nafta, cairan berminyak yang berasal dari minyak bumi. Pada 1930-40-an, sebuah inovasi tanah-melanggar ke ringan muncul. Sulit untuk mengatakan siapa dikandung dari ide, tapi korek api Ronson mulai memproduksi secara massal memproduksi yang digunakan butana sebagai bahan bakar, bukan nafta.

Suatu teknologi uang juga mulai berkembang cepat setelah Perang Dunia pertama – piezoelektrik. Seperti lebih ringan, piezoelektrik ditemukan pada awal 1800-an, namun potensi penuh itu hanya pertama kali menyadari pada tahun 1917, oleh ilmuwan Perancis. Ronson digunakan efek piezoelectric yang sama digunakan dalam mesin ini, untuk membuat sebuah alat penyala untuk Pemantik/Mancis/korek gas yang mengubah energi menjadi percikan listrik. Asal usul korek api gas

Sejak akhir 1950-an, ketika piezoelectric percikan diperkenalkan, korek api telah digunakan oleh hampir semua perokok. Sekarang, ada produsen ringan lebih dari sebelumnya. Ada juga banyak jenis api yang berbeda. Selain dari api alami, sekarang ada Pemantik/Mancis/korek gas yang menghasilkan api obor dan jet dan bahkan multi-api.

Cara membuat api tanpa korek Api

1. Fire plough

Metode Fire Plough menggunakan kayu namun dengan cara digesekan terus menerus sehingga terbentuknya serbuk api.


Dalam metode, hanya dibutuhkan tongkat kayu dan alat kayu. lebih simpel dalam menyiapkan bahan namun sedikit susah dan membutuhkan banyak energi untuk membuat serbuk api



2. Hand drill

Hand Drill adalah cara tersusah menurut saya. Tangan anda bisa terluka dalam menggunakan metode ini dan serin kali kita akan gagal menggunakan metode ini. Namun tidak sedikit juga yang berhasil menggunakan metode ini asal pantang menyerah.



3. Lensa kacamata

Mungkin anda sudah familiar waktu sekolah dulu menggunakan kaca pembesar yang ada di sekolah untuk membuat api.

Namun pernah kita terpikir, ternyata lensa kacamata juga bisa digunakan untuk membuat api.

Untuk memkuat titik apinya, anda bisa menggunakan 2 kacamata sekaligus


4. Kaleng Aluminium Minuman Bersoda
Kaleng aluminium yang harus anda gunakan adalah kaleng minuman bersoda yang bawahnya berbentuk cekung.

Untuk membuatkan mengkilat, anda bisa menggunakan pasta gigi atau coklat yang digosokkan pada bagian yang cekung.

Proses ini memakan waktu sekitar 30 menit – 3 jam. Setelah itu cari titik api kaleng tersebut di bawah terik matahari, dan arahkan ke bahan yang mudah terbakar.


Terimakasih telah membaca sampai selesai dan semoga bermanfaat

------------------------------------------
Sumber :

http://ptsbstk.blogspot.com/2016/03/manfaat-api-bagi-manusia.html?m=1

https://www.google.com/amp/s/yolaanggranita.wordpress.com/2017/12/12/manfaat-api-bagi-kehidupan/amp/

https://brainly.co.id/tugas/2228874

https://www.google.com/amp/s/amp.kaskus.co.id/thread/524cdfaf1acb17cc2d000009/asal-usul-api-dalam-literatur-islam

https://www.google.com/amp/s/amp.kaskus.co.id/thread/51f8a1e1fbca173709000005/kapan-api-pertama-kali-ditemukan

http://july-duniakita.blogspot.com/2010/08/pengertian-api-dan-kebakaran.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Api

https://www.schoolpouringrights.com/pengetahuan/yuk-intip-sejarah-perkembangan-korek-api/

https://www.ibnurusydy.com/10-cara-membuat-api-tanpa-korek-di-alam-liar/

2 komentar:

  1. Wow.. Banyak info baru yg saya dapatkan.. Baru tau ttg sejarah api. Selama ini ga pernah mempertanyakan asal muasal api pertama kali.
    Tapi kalo mau ditilik definisi api secara scientific ya memang berasal dari reaksi fusi yg sejatinya atomic. Ibaratnya gimana proses pembakaran matahari terjadi, kan karna reaksi atomic

    BalasHapus