1# langkah hampa
Kemanapun aku pergi semua terasa hampa
Tujuan awalku kini juga telah berubah
Tujuanku bahkan telah menghilang dan pudar entah kemana
Aku berhenti berharap, berhenti melangkah
Hanya merenungi semua yang telah berlalu dengan sia-sia
Perjalanana hidupku sekarang tak seperti yang dulu aku bayangkan
Seandainya diriku yang dulu tahu jika aku seperti ini sekarang
Mungkin dia akan tertaawa dan tidak percaya
Kuterpaku disudut kota yang jauh
Kota kejam yang telah merubahku
Kota tanpa sinar harapan untukku
Hanya derita dan luka yang kudapat
Tanpa mempedulikan orang disana
Aku berjalan bungkuk terhuyung-huyung
Meninggalkan kota dan kenangan pahit yang ada
Entah mengapa malam ini berbeda pada malam lainnya
Sepertinya bulan sedikit lebih besar dan lebih terang dari biasanya
Walau sepertinya malu namun air mataku keluar dengan sendirinya
Aku hanya berpikir, tak apa untuk menangis bahkan jika dia laki-laki
Ku hanya menangis tanpa suara apapun sampai air mataku terkuras habis.
***
2# isi kepalaku
Tanpa sadar aku telah mengingatmu
Dirimu yang baru pertama kali aku lihat
Saat itu kebetulan sekali aku bertemu denganmu
Bibir merahmu yang menggoda dan wajahmu yang mempesona
Aku terlalu grogi berbicara denganmu
Aku berharap bisa bertemu kembali denganmu
Berkenalan lalu bicara denganmu tanpa canggung
Dan mendaapatkan nomor hp mu
***
3# perasaanku
Saat sunyi seperti ini
Terasa hampa didalam dada
Gelisah jiwa tiada menentu
Hati gersang tak terkira
Tandus sudah rasa batinku
Aku tanya alam tiada berbunyi
Ku pandang burung yg bernyanyi
Tambah iri rasa dihati
Angin berhembus membelai rambut
Air menari menghibur jiwa
Matahari bergeser menyongsong senja
Kalbu meronta ingin meminta
Belai dan kasih beri kepada jiwa
Agar terasa damai di dalam dada.
***
4# perpisahan
Pada awalnya diantara kita tidak ada yang saling mengenal
Namun perlahan kita menjadi akrab
Hingga akhirnya kita bagaikan saudara tak sedarah
Tertawa, menangis, dan bersenang senang bersama
Namun…
Indahnya kebersamaan, tak ada pesta yg tak usai, tak ada acara yg tak berakhir....
Perpisahan tak bisa kita pungkiri
kita tak boleh menangisi
Biarlah yg terjadi disini
Akan jadi kenangan yg abadi
Maafkan salah dan dosa diri ini
Biar tak ada dendam dlm hati
Biar persahabatan kita tetap sejati
***
5# ……ah
Luasnya langit biru membentang
Awan putih dilangit bagai kapas yang bertebangan
Mentari yang bersinar cerah
Kicauan burung yang bervariasi
Desaku yang masih asri dan tenang
Udara yang terhirup terasa sangat menyegarkan
Ah indahnya hari ini
***
6# pekatnya langit jingga
Disuatu sore yang terasa damai
Ku duduk termenung seorang diri
Dibawah langit yang berwarna jingga
Hamparan padang ilalang terbentang luas dihadapan ku
Kulihat rumput ilalang yang seakan bergoyang
Dihembuskan angin dengan tenang
Bunga ilalang yang berwarna putih
berterbangan lembut
Sekilas pikiran ku melayang menikmati ini semua
Hidup seakan terasa tanpa beban
Hanya saja semua itu hanyalah ketenangan sesaat
Setelah mentari terbenam
Semua nya kelihatan kelam dan tak berwarna
Sama seperti ku yang terasa hampa dan tak berwarna
Hanya goresan luka yang terasa
Namun kunikmati itu semua sama seperti
kunikmati senja menuju malam ini
***
#7 merah merona
Wahai nona yang disana
Berparas cantik dan mempesona
Bibir nona yang merah merona
Baik dan santun tutur katanya
Hidup nona sangatlah berharga
Sepatutnya nona harus berbangga
Karena nona telah dipercaya
Oleh orang banyak serta keluarga
Bersyukur pada yang kuasa
Saran ku kepada nona
Ingatlah pada jasa semuanya
Sebenarnya aku ingin menyapa
Namun aku sadar bukanlah siapa siapa
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar