Silat merupakan seni beladiri khas dari Indonesia yang tersohor dan terkenal , di setiap daerah di Indonesia memiliki seni beladiri silat dengan nama, teknik, gerakan, jurus, senjata yang berbeda - beda.
Kuntau merupakan seni bela diri tradisional khas dari jambi. Seni bela diri tradisional ini diperkirakan sudah ada sejak zaman dahulu. Dengan menguasai seni bela diri Kuntau ini diharapkan selain dapat meningkatkan perilaku rajin dalam beribadah, juga dapat mengendalikan nafsu serta amarahnya.
Gerakan-gerakan seni bela diri tradisional Kuntau dianggap unik, tidak sekedar mengedepankan keindahan gerakan-gerakan semata, tetapi disesuaikan dengan jalan alam dan sangat dahsyat serta bertenaga.
Kuntau selalu menjadikan senjata lokal sebagai prioritas utama sebagai senjata andalan. Sedangkan dalam pertempuran atau pertarungan, seni bela diri Kuntau meskipun terlihat eksplosif dan agresif layaknya seni bela diri lainnya, sebenarnya mempunyai filosofis "menunggu" atau reaksi saja! Karena, bagi pesilat Kuntau bertarung itu hanya untuk membela diri serta menjaga keselamatan diri semata.
Kuntau merupakan ilmu bela diri yang menjadikan salah satu kebudayaan dalam mempererat tali persaudaraan, membela dan menjaga diri dari serangan musuh.
Silat kuntau Jambi merupakan gabungan dari pencak silat dan kuntau karena gerakan jurusnya perpaduan daripada teknik kuntau dan silat, sehingga silat kuntau Jambi memiliki teknik dan kuncian yang mematikan.
Silat Kuntau ini ada beberapa teknik yang tidak ada bendanya dari silat lain,yaitu mengunakan kuncian, serangan, dan patahan yang membuat lawan itu tidak berkutik.
Tradisi untuk belajar silat Kuntau, biasanya dilakukan pada malam hari.
Setelah seorang murid dinyatakan selesai belajar silat Kuntau, maka akan diselenggarakan upacara “pengesahan” bagi si murid yang biasanya dibarengi dengan pengujian oleh sang guru dengan cara bertarung di lapang tempat belajar.
Apabila si-murid mampu menangkis dan atau menghindari serta menahan serangan, maka si-murid dinyatakan lulus. dan acara dilanjutkan dengan upacara "belangia", setelah belangia kemudian para siswa guru, dan tokoh adat diundang untuk "mendua' dan makan bersama, bersyukur atas selesainya mempelajari silat kuntau.
Silat kuntau sebenarnya mengandung norma-norma atau pendidikan budi pekerti luhur, mengedepankan akhlak, dan mengajarkan tidak sombong.
Selain di jambi, seni bela diri tradisional Kuntau juga ditemukan di Bengkulu, Riau, Sumatera Selatan, tanah Kalimantan (khususnya Kalimantan Selatan) maupun luar negeri seperti negara Filipina, Malaysia, dan Singapura. Di Filipina sendiri, seni bela diri tradisional ini disebut dengan nama Kuntao.
Kuntau, sebagian ada yang menyebut dengan Kuntao atau Kuntauw, secara harfiah berarti "jalan kepalan" tapi sebagian besar menterjemahkan sebagai "seni pertempuran".
Sejauh ini, seni bela diri yang berkembang di masyarakat Melayu Asia Tenggara, khususnya Malaysia (Sabah dan Sarawak di Pulau Kalimantan), Indonesia, Singapura dan Filipina ini dikenal berasal dari daratan Tiongkok.
Ada dua teori terkait keberadaan Kuntau sebagai bela diri khas masyarakat Melayu. Pertama, Kuntau lahir di Tiongkok dan menyebar ke Asia Tenggara karena di bawa oleh para imigran dari daerah Cina Selatan, sedang teori Kedua, Kuntau memang lahir dan besar di Asia Tenggara dari rahim komunitas Tionghoa di Asia Tenggara.
Sekarang budaya yang menjadi Adat suatu daerah itu sudah mulai redup dan tidak di tanggapi lagi, baik itu masyarakat,Pemerintah ,Pemuda. silat kuntau ini sudah mendekati punah di telan zaman.
meskipun sangat jarang dan nyaris tidak terdengar dan tidak terlihat aktifitasnya, ternyata masih ada perguruan Silat Kuntau Jambi yang masih eksis untuk bertahan. Nama perguruan nya yaitu ikatan perguruan silat kuntau (IPSK) jambi.
Perguruan ini di kembangkan dan Terus di jaga ,agar kebudayaan silat kuntau tidak punah, perguruan yang berada di Kabupaten merangin provinsi Jambi, tepatnya berada di desa seling kecamatan tabir dan didesa koto baru kecamatan tabir lintas. perguruan ini didirikan dan diperkenalkan oleh Antoni, ikwal Wijaya, Usman Umar, pemuda seling, pemuda koto baru.
Silat kuntau masih ditampilkan setiap penutupan ketika lebaran mulai di pergunakan lgi dan acara yang sakral dalam hal ini contoh saja dalam acara tua balak,perkawinan dll.ini mengambarkan bahwa masih ada kesadaran dari masyarakat untuk maju dan berkembang untuk tidak melupakan sejarah.
Dibawah ini adalah penampilan IPSK Jambi pada salah satu event budaya di daerah Merangin
Sekarang budaya yang menjadi Adat suatu daerah itu sudah mulai redup dan tidak di tanggapi lagi, baik itu masyarakat,Pemerintah ,Pemuda. silat kuntau ini sudah mendekati punah di telan zaman.
meskipun sangat jarang dan nyaris tidak terdengar dan tidak terlihat aktifitasnya, ternyata masih ada perguruan Silat Kuntau Jambi yang masih eksis untuk bertahan. Nama perguruan nya yaitu ikatan perguruan silat kuntau (IPSK) jambi.
Perguruan ini di kembangkan dan Terus di jaga ,agar kebudayaan silat kuntau tidak punah, perguruan yang berada di Kabupaten merangin provinsi Jambi, tepatnya berada di desa seling kecamatan tabir dan didesa koto baru kecamatan tabir lintas. perguruan ini didirikan dan diperkenalkan oleh Antoni, ikwal Wijaya, Usman Umar, pemuda seling, pemuda koto baru.
Silat kuntau masih ditampilkan setiap penutupan ketika lebaran mulai di pergunakan lgi dan acara yang sakral dalam hal ini contoh saja dalam acara tua balak,perkawinan dll.ini mengambarkan bahwa masih ada kesadaran dari masyarakat untuk maju dan berkembang untuk tidak melupakan sejarah.
Dibawah ini adalah penampilan IPSK Jambi pada salah satu event budaya di daerah Merangin
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar