Bagi mahasiswa istilah dosen memang sudah tidak asing lagi, karena saat mereka kuliah selalu bertemu.
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dosen memiliki tugas mengajar dan membimbing mahasiswa agar yang bersangkutan memiliki kompetensi yang relevan dengan keahliannya dan memiliki tanggung jawab pengembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian yang semestinya dilakukan secara terus menerus.
Seorang dosen tentunya memiliki Tanggung Jawab yang harus dipenuhi yaitu:
- Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
- Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
- Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
- Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran
- Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
- Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Adapun Persyaratan Pendidikan Seorang Dosen yaitu;
- Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
- Dosen harus memiliki kualifikasi akademik yang diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian
- Lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana
- Lulusan program doktor untuk program pascasarjana.
- Memiliki sertifikasi sebagai dosen sebagai tenaga profesional
- Memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
- Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan
- Lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi terakreditasi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah RI.
Dosen, seperti manusia pada umumnya punya ciri khas masing-masing, tapi sebernya bisa diklasifikasikan kedalam beberapa tipe.
Nah buat kamu yang masih mahasiswa, mungkin bisa menjadi referensi, karena selain tipe-tipenya,terdapat juga sedikit tips cara untuk menghadapi dosen-dosen dibawah ini :
1. Dosen yang cuma jago jadi dosen
Hasil penelitiannya bertebaran di berbagai jurnal. Cara ngajarnya paling asik. Ngomongnya tertata rapi. Risetnya dikenal hingga ke negara-negara tetangga. Dalam urusan lain, beliau masa bodo. Stylenya berantakan, pacar gak punya, dan kunci mobil lupa dia taro di mana.
Cara menghadapi: Ilmunya yang super bermanfaat harus kamu serap baik-baik di dalam kelas dan perlakukan beliau dengan respect. Di luar kelas, beliau hanyalah manusia kikuk yang kemungkinan besar butuh bantuan kamu sebagai temen, bukan cuma mahasiswanya.
2. Dosen yang membuka cakrawala
Penyandang gelar dosen diwajibkan kompeten memahami suatu bidang, namun ada satu yang bener-bener passionate melakukannya sehingga tiap penjelasannya mampu buka cakrawala kamu. Begitu keluar kelas, kamu seolah memahami dunia ini berdasarkan sudut pandang baru.
Cara menghadapi: Dosen ini adalah sumber inspirasi! Banyak tanya dan banyak diskusi sama beliau.
3. Dosen kolot
Ketika mahasiswa mulai menata presentasi dengan berbagai aplikasi canggih macam Prezi, Visme, Powtoon, atau Haiku Deck, dosen itu masih aja pakai Power Point standar. Mending kalo slidenya berdesain agak artistik. Nah, ini cuma copy paste tulisan di word ke template standar. Pasti ada aja dosen kayak gini.
Cara menghadapi: Ikutin aja pake power point. Apalah arti slide kece kalo dapet nilai jelek lantaran dosen gak memahaminya.
4. Dosen yang sepuh banget
Akan ada seorang dosen yang usianya telah jauh melampaui usia pensiun, tapi beliau masih dibutuhin di kampus untuk ngajar. Pengalaman, kebijaksanaan, dan ketenangannya dibutuhin mahasiswa. Di kelas, beliau lebih mirip seorang kakek yang ngasih wejangan ke cucu daripada dosen pada umumnya.
Cara menghadapi: Jadilah cucu yang baik.
5. Dosen yang kayak guru SMA
Dosen-dosen yang mengajar mahasiswa baru lah yang pembawaannya kayak guru SMA. Mereka rajin ngirim materi kuliah, ngomelin mahasiswa yang gak ngerjain tugas, dan pastinya ngebahas habis materi ujian sebelum UAS.
Cara menghadapi: Kayak waktu SMA aja. Dosen ini sengaja dikasih ke anak baru supaya pada bisa beradaptasi.
6. Asisten dosen
Meski bukan dosen tetap, kerjaan asisten dosen terbilang numpuk. Beliau harus bantu dosen utama nyiapin perkuliahan, ngurus administrasi, dan terkadang ngajar menggantikan dosen utamanya.
Cara menghadapi: Dia adalah senior kamu yang masih mau diajak nongkrong dan ditanyain seputar apapun, mulai dari pengalaman kuliahnya hingga mengenai eksistensi manusia di dunia.
7. Dosen cakep
Umurnya gak jauh beda sama kamu, ngomongnya masih gua-lo, dan gayanya anak muda banget. Tapi, beliau sudah jadi dosen tetap di kampus. Dosen macam ini lah yang bikin para mahasiswa betah masuk kelas tanpa absen kecuali urgent banget.
Cara menghadapi: Inget, boys and girls! Beliau itu dosen. Jadi, jangan godain beliau.
8. Dosen galak banget
Berdasarkan cerita senior, kelas si dosen galak selalu berisi mahasiswa yang kalah berebut kelas saat ngisi KRS di awal semester. Kelasnya berlangsung strict kayak lagi paskibra.
Cara menghadapi: Biasanya, dosen macam ini justru lebih lembut, pengasih, dan asik saat interaksi secara personal.
9. Dosen baik banget
Saat ngajar, beliau selalu senyum. Kelasnya selalu diperebutkan. Bahkan senior yang udah lulus dari kelasnya pun pengen masuk untuk kembali merasakan keramahannya.
Cara menghadapi: Beliau baik, tapi bukan berarti bisa diinjak-injak. Meski engga marah, dosen model ini mungkin engga ragu menjatuhkan nilai para mahasiswa yang beliau anggap pantas menerima ganjarannya.
10. Dosen bodoamat
Tipe dosen macam ini ada banyak banget. Misalnya, gak pernah ngasih kuis di kelas, gak pernah ngumpulin tugas yang dia kasih, atau dosen yang gaib karena lebih sering bolos daripada masuk kelas.
Cara menghadapi: Tanya senior yang pernah diajar dosen macam ini. Misalnya beliau gak pelit nilai, nikmatin aja sistem kuliah ala-ala kayak gitu. Bahan perkuliahannya bisa dibaca sendiri berdasarkan silabus yang dosen itu kasih di awal perkuliahan.
11. Dosen Normal
Dosen yang ini normal-normal aja. Kadang telat, kadang on time. Kalo nggak bisa ngajar ngasi kabar dulu. Di kelas juga ngajar aja selayaknya seorang dosen, kadang ngasi quiz dan tugas. Dan ketika waktu ujian, kalo kamu belajarnya bener, kamu bisa dapet A, kalo enggak belajar ya.. kamu bisa nggak lulus.
Cara Menghadapi : Belajar aja yang bener, aktif di kelas, jangan keseringan cabut.
12. Dosen Killer
5 Menit sebelum kelas dimulai beliau sudah duduk rapih di mejanya. Proyektor sudah menyala, papan tulis sudah bersih dan spidol sudah siap. Ketika waktunya tiba, kelas pun dimulai. Beliau mulai mengabsen mahasiswa-nya satu persatu. Kamu datang hanya 2 menit setelah absen selesai, tapi tiada ampun bagimu.
20 menit kelas berjalan, si beliau ini sedang konsentrasi menjelaskan materi kuliah hari ini, semua tampak memperhatikan, dan ada beberapa yang mencatat. Namun tiba-tiba terdengar suara obrolan di belakang. Teguran keras dan ancaman langsung keluar dari mulutnya. Dan ternyata, ada mahasiswa yang tidur! Betapa besar nyalinya. Beliau pun membangunkan mahasiswa tersebut, dan membombardirnya dengan beberapa pertanyaan sulit. Sang mahasiswa yang masih setengah sadar hanya bisa terdiam, dan beliau pun langsung mengusirnya sambil menyuruhnya untuk cuci muka. Kuliah pun berjalan kembali, semua mata tertuju ke depan, ketakutan.
Beberapa minggu kemudian, nilai ujian pun keluar. Kamu sudah belajar keras untuk mendapatkan nilai bagus di kelas ini, sampe-sampe kamu begadang 2 malam. Ternyata, nilai kamu C. Selamat ya. Udah bisa lulus aja untung kalo sama dosen yang ini.
Cara Menghadapi : Banyak-banyak berdoa dan belajar. Jangan banyak tingkah, dan tinggalkan kehidupan sosial dan percintaan selama masa ujian.
13. Dosen Tua
Dosen-dosen tua biasanya memiliki pengetahuan yang mendalam dalam bidang studinya, dan juga mempunyai segudang pengalaman untuk dibagi. Karena sudah tua, biasanya mereka nggak aneh-aneh waktu ngajar. Dan biasanya kelas berakhir sebelum waktunya karena dosen tua lebih cepat lelah. Mereka juga cenderung tidak pelit dalam hal memberi nilai.
Kelemahannya hanya 1, karena mereka sudah tua, biasanya gaptek. Kalo ngajar masih pake OHP atau slide manual, dan kalopun bisa pake komputer, nyalainnya bisa 15 menit sendiri.
Cara Menghadapi : Cari mukalah dengan cara membantu menyalakan komputer
14. Dosen Nyentrik
Dosen nyentrik ini biasanya yang paling diingat sama mahasiswanya, karena mereka punya ciri khas yang sangat aneh, baik itu kelakuan ato penampilan.
Misalnya ada dosen yang suka pake topi koboi, dosen yang hobinya adalah becanda porno, dosen yang fanatik sama sebuah klub bola, kalo klubnya itu menang pas ngajar bakal jadi super baik, terlebih sama mahasiswa yang pake kaos klub bola tersebut. Tapi kalo klubnya itu kalah, semua bisa kena omel sama dia. Dan kalo kalahnya pas lagi musim ujian, yaa siap-siap aja ngulang semester depan. Dsb
Cara Menghadapi : Pelajari gerak gerik dan ciri khasnya. Gunakan informasi tersebut untuk keuntungan kamu.
15. Dosen Gaib
Dosen-dosen gaib itu biasanya punya kerjaan selain ngajar di kampus, dan cuma ke kampus kalo mau ngajar. Nggak banyak yang kenal mukanya, soalnya emang jarang keliatan.
Hari pertama kelas, datengnya telat. Abis itu cuma bagiin silabus dan ngejelasin apa yang bakal dipelajarin di kuliah ini secara singkat, dan kelas pun berakhir setelah hanya satu jam. Minggu-minggu setelahnya, kadang datang kadang tidak. Waktu nggak datang, nggak ada kabar dan nggak jelas bakal ada kelas pengganti ato enggak. Palingan si asistennya aja yang gantiin atau ngasi tugas.
Waktu ujian tiba, kamu pun belajar seadanya dari buku, karena sebenernya kamu dan temen-temen nggak ngerti-ngerti amat sama mata kuliah ini gara-gara dosennya gaib. Dan setelah nilai keluar, kamu pun bingung kenapa nilai kamu segitu. Benar-benar gaib.
Cara Menghadapi : Dosen ini gaib seperti ninja. Kamu harus waspada, buka mata dan telinga untuk serangan tiba-tiba.
16. Pelit Nilai
Dosen tipe ini adalah dosen yang paling menakutkan bagi kamu ya. Sepertinya beliau masih meyakini anekdot “Nilai A Hanya Milik Tuhan” Huh! Kamu perlu belajar ekstra keras untuk mendapatkan nilai A dari beliau.
Cara Menghadapinya: Selalu bersikap baik dan selalu mengerjakan tugas-tugas darinya semaksimal mungkin bisa jadi jurus jitu mengambil hatinya.
Jadi sebagai mahasiswa dosen yang tipe bagaimana pernah kamu temui?
Nah buat kamu yang masih mahasiswa, mungkin bisa menjadi referensi, karena selain tipe-tipenya,terdapat juga sedikit tips cara untuk menghadapi dosen-dosen dibawah ini :
1. Dosen yang cuma jago jadi dosen
Hasil penelitiannya bertebaran di berbagai jurnal. Cara ngajarnya paling asik. Ngomongnya tertata rapi. Risetnya dikenal hingga ke negara-negara tetangga. Dalam urusan lain, beliau masa bodo. Stylenya berantakan, pacar gak punya, dan kunci mobil lupa dia taro di mana.
Cara menghadapi: Ilmunya yang super bermanfaat harus kamu serap baik-baik di dalam kelas dan perlakukan beliau dengan respect. Di luar kelas, beliau hanyalah manusia kikuk yang kemungkinan besar butuh bantuan kamu sebagai temen, bukan cuma mahasiswanya.
2. Dosen yang membuka cakrawala
Penyandang gelar dosen diwajibkan kompeten memahami suatu bidang, namun ada satu yang bener-bener passionate melakukannya sehingga tiap penjelasannya mampu buka cakrawala kamu. Begitu keluar kelas, kamu seolah memahami dunia ini berdasarkan sudut pandang baru.
Cara menghadapi: Dosen ini adalah sumber inspirasi! Banyak tanya dan banyak diskusi sama beliau.
3. Dosen kolot
Ketika mahasiswa mulai menata presentasi dengan berbagai aplikasi canggih macam Prezi, Visme, Powtoon, atau Haiku Deck, dosen itu masih aja pakai Power Point standar. Mending kalo slidenya berdesain agak artistik. Nah, ini cuma copy paste tulisan di word ke template standar. Pasti ada aja dosen kayak gini.
Cara menghadapi: Ikutin aja pake power point. Apalah arti slide kece kalo dapet nilai jelek lantaran dosen gak memahaminya.
4. Dosen yang sepuh banget
Akan ada seorang dosen yang usianya telah jauh melampaui usia pensiun, tapi beliau masih dibutuhin di kampus untuk ngajar. Pengalaman, kebijaksanaan, dan ketenangannya dibutuhin mahasiswa. Di kelas, beliau lebih mirip seorang kakek yang ngasih wejangan ke cucu daripada dosen pada umumnya.
Cara menghadapi: Jadilah cucu yang baik.
5. Dosen yang kayak guru SMA
Dosen-dosen yang mengajar mahasiswa baru lah yang pembawaannya kayak guru SMA. Mereka rajin ngirim materi kuliah, ngomelin mahasiswa yang gak ngerjain tugas, dan pastinya ngebahas habis materi ujian sebelum UAS.
Cara menghadapi: Kayak waktu SMA aja. Dosen ini sengaja dikasih ke anak baru supaya pada bisa beradaptasi.
6. Asisten dosen
Meski bukan dosen tetap, kerjaan asisten dosen terbilang numpuk. Beliau harus bantu dosen utama nyiapin perkuliahan, ngurus administrasi, dan terkadang ngajar menggantikan dosen utamanya.
Cara menghadapi: Dia adalah senior kamu yang masih mau diajak nongkrong dan ditanyain seputar apapun, mulai dari pengalaman kuliahnya hingga mengenai eksistensi manusia di dunia.
7. Dosen cakep
Umurnya gak jauh beda sama kamu, ngomongnya masih gua-lo, dan gayanya anak muda banget. Tapi, beliau sudah jadi dosen tetap di kampus. Dosen macam ini lah yang bikin para mahasiswa betah masuk kelas tanpa absen kecuali urgent banget.
Cara menghadapi: Inget, boys and girls! Beliau itu dosen. Jadi, jangan godain beliau.
8. Dosen galak banget
Berdasarkan cerita senior, kelas si dosen galak selalu berisi mahasiswa yang kalah berebut kelas saat ngisi KRS di awal semester. Kelasnya berlangsung strict kayak lagi paskibra.
Cara menghadapi: Biasanya, dosen macam ini justru lebih lembut, pengasih, dan asik saat interaksi secara personal.
9. Dosen baik banget
Saat ngajar, beliau selalu senyum. Kelasnya selalu diperebutkan. Bahkan senior yang udah lulus dari kelasnya pun pengen masuk untuk kembali merasakan keramahannya.
Cara menghadapi: Beliau baik, tapi bukan berarti bisa diinjak-injak. Meski engga marah, dosen model ini mungkin engga ragu menjatuhkan nilai para mahasiswa yang beliau anggap pantas menerima ganjarannya.
10. Dosen bodoamat
Tipe dosen macam ini ada banyak banget. Misalnya, gak pernah ngasih kuis di kelas, gak pernah ngumpulin tugas yang dia kasih, atau dosen yang gaib karena lebih sering bolos daripada masuk kelas.
Cara menghadapi: Tanya senior yang pernah diajar dosen macam ini. Misalnya beliau gak pelit nilai, nikmatin aja sistem kuliah ala-ala kayak gitu. Bahan perkuliahannya bisa dibaca sendiri berdasarkan silabus yang dosen itu kasih di awal perkuliahan.
11. Dosen Normal
Dosen yang ini normal-normal aja. Kadang telat, kadang on time. Kalo nggak bisa ngajar ngasi kabar dulu. Di kelas juga ngajar aja selayaknya seorang dosen, kadang ngasi quiz dan tugas. Dan ketika waktu ujian, kalo kamu belajarnya bener, kamu bisa dapet A, kalo enggak belajar ya.. kamu bisa nggak lulus.
Cara Menghadapi : Belajar aja yang bener, aktif di kelas, jangan keseringan cabut.
12. Dosen Killer
5 Menit sebelum kelas dimulai beliau sudah duduk rapih di mejanya. Proyektor sudah menyala, papan tulis sudah bersih dan spidol sudah siap. Ketika waktunya tiba, kelas pun dimulai. Beliau mulai mengabsen mahasiswa-nya satu persatu. Kamu datang hanya 2 menit setelah absen selesai, tapi tiada ampun bagimu.
20 menit kelas berjalan, si beliau ini sedang konsentrasi menjelaskan materi kuliah hari ini, semua tampak memperhatikan, dan ada beberapa yang mencatat. Namun tiba-tiba terdengar suara obrolan di belakang. Teguran keras dan ancaman langsung keluar dari mulutnya. Dan ternyata, ada mahasiswa yang tidur! Betapa besar nyalinya. Beliau pun membangunkan mahasiswa tersebut, dan membombardirnya dengan beberapa pertanyaan sulit. Sang mahasiswa yang masih setengah sadar hanya bisa terdiam, dan beliau pun langsung mengusirnya sambil menyuruhnya untuk cuci muka. Kuliah pun berjalan kembali, semua mata tertuju ke depan, ketakutan.
Beberapa minggu kemudian, nilai ujian pun keluar. Kamu sudah belajar keras untuk mendapatkan nilai bagus di kelas ini, sampe-sampe kamu begadang 2 malam. Ternyata, nilai kamu C. Selamat ya. Udah bisa lulus aja untung kalo sama dosen yang ini.
Cara Menghadapi : Banyak-banyak berdoa dan belajar. Jangan banyak tingkah, dan tinggalkan kehidupan sosial dan percintaan selama masa ujian.
13. Dosen Tua
Dosen-dosen tua biasanya memiliki pengetahuan yang mendalam dalam bidang studinya, dan juga mempunyai segudang pengalaman untuk dibagi. Karena sudah tua, biasanya mereka nggak aneh-aneh waktu ngajar. Dan biasanya kelas berakhir sebelum waktunya karena dosen tua lebih cepat lelah. Mereka juga cenderung tidak pelit dalam hal memberi nilai.
Kelemahannya hanya 1, karena mereka sudah tua, biasanya gaptek. Kalo ngajar masih pake OHP atau slide manual, dan kalopun bisa pake komputer, nyalainnya bisa 15 menit sendiri.
Cara Menghadapi : Cari mukalah dengan cara membantu menyalakan komputer
14. Dosen Nyentrik
Dosen nyentrik ini biasanya yang paling diingat sama mahasiswanya, karena mereka punya ciri khas yang sangat aneh, baik itu kelakuan ato penampilan.
Misalnya ada dosen yang suka pake topi koboi, dosen yang hobinya adalah becanda porno, dosen yang fanatik sama sebuah klub bola, kalo klubnya itu menang pas ngajar bakal jadi super baik, terlebih sama mahasiswa yang pake kaos klub bola tersebut. Tapi kalo klubnya itu kalah, semua bisa kena omel sama dia. Dan kalo kalahnya pas lagi musim ujian, yaa siap-siap aja ngulang semester depan. Dsb
Cara Menghadapi : Pelajari gerak gerik dan ciri khasnya. Gunakan informasi tersebut untuk keuntungan kamu.
15. Dosen Gaib
Dosen-dosen gaib itu biasanya punya kerjaan selain ngajar di kampus, dan cuma ke kampus kalo mau ngajar. Nggak banyak yang kenal mukanya, soalnya emang jarang keliatan.
Hari pertama kelas, datengnya telat. Abis itu cuma bagiin silabus dan ngejelasin apa yang bakal dipelajarin di kuliah ini secara singkat, dan kelas pun berakhir setelah hanya satu jam. Minggu-minggu setelahnya, kadang datang kadang tidak. Waktu nggak datang, nggak ada kabar dan nggak jelas bakal ada kelas pengganti ato enggak. Palingan si asistennya aja yang gantiin atau ngasi tugas.
Waktu ujian tiba, kamu pun belajar seadanya dari buku, karena sebenernya kamu dan temen-temen nggak ngerti-ngerti amat sama mata kuliah ini gara-gara dosennya gaib. Dan setelah nilai keluar, kamu pun bingung kenapa nilai kamu segitu. Benar-benar gaib.
Cara Menghadapi : Dosen ini gaib seperti ninja. Kamu harus waspada, buka mata dan telinga untuk serangan tiba-tiba.
16. Pelit Nilai
Dosen tipe ini adalah dosen yang paling menakutkan bagi kamu ya. Sepertinya beliau masih meyakini anekdot “Nilai A Hanya Milik Tuhan” Huh! Kamu perlu belajar ekstra keras untuk mendapatkan nilai A dari beliau.
Cara Menghadapinya: Selalu bersikap baik dan selalu mengerjakan tugas-tugas darinya semaksimal mungkin bisa jadi jurus jitu mengambil hatinya.
Jadi sebagai mahasiswa dosen yang tipe bagaimana pernah kamu temui?
---------------------------------------
Sumber :
http://jobsinfopedia.blogspot.com/2015/05/pengertian-tugas-tanggung-jawab-dosen.html?m=1
https://amp.kaskus.co.id/thread/51541a0d05346abe25000007/tipe---tipe-dosen-dan-cara-menghadapinya
http://www.cosmogirl.co.id/artikel/read/9421/7-Tipe-Dosen-dan-Cara-Menghadapinya
http://www.genmuda.com/woi-mahasiswa-ini-tipe-tipe-dosen-yang-ada-di-kampus-dan-cara-menghadapinya/
Wih bermanfaat banget btw gua baru aja masuk kuliah
BalasHapusWah selamat sudah jadi mahasiswa baru, semoga sukses dan betah kuliah
HapusDosen pembuka cakrawala masih jadi yg terpopuler wkwk
BalasHapusKalau saya malahan suka sama dosen sepuh banget
HapusDosen yang baik banget aja deh
BalasHapus