Selamat Datang Di Blog Saya

Selasa, 10 September 2019

Radiasi ponsel


Saat ini ponsel sudah menjadi bagian terpenting dari kehidupan manusia, selain sebagai  alat komunikasi ponsel saat ini juga memiliki fitur dan fungsi yang beragam sehingga banyak manusia yang tak bisa lepas dari ponsel.

Disamping kegunaannya yang bermanfaat, ternyata ponsel juga memiliki sisi negatif bagi kesehatan. Ponsel memiliki pancaran gelombang elektromagnetik, sejenis radiasi non-ionisasi namun memiliki level yang rendah. Tingkat kerendahannya masih diambang batas aman, yakni dibawah 1,6 watt/kg.

Walau dinyatakan aman, namun jika digunakan secara terus menerus tanpa ada batas waktu, radiasi yang dipancarkan akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.


Ponsel adalah energi yang berpindah melalui ruang dalam bentuk gelombang atau partikel. Hal ini terjadi secara alami dan selalu terjadi di sekitar kita. Beberapa ahli mengatakan radiasi dalam skala kecil merupakan hal yang baik dalam ilmu kedokteran untuk memerangi dan mendiagnosis beberapa penyakit. Jenis radiasi handphone yang dipancarkan adalah radiasi elektromagnetik. Saat berbicara melalui telepon seluler, pemancar menerima bunyi dari suara dan mengkodekannya ke dalam gelombang sinus tanpa henti. Gelombang sinus merupakan jenis dari gelombang berubah-ubah yang tanpa henti memancar keluar dari antena dan berfluktuasi dengan datar melalui angkasa.
Gelombang sinus merupakan batas pengukuran frekuensi. Frekuensi adalah waktu perdetik yang dibutuhkan gelombang mencapai titik tertinggi dan terendahnya. Ketika pengkodean, bunyi telah di ubah ke dalam gelombang sinus dan pemancar mengirim sinyal ke antena yang akan mengirim sinyal tersebut keluar. Telepon selular mempunyai pemancar berdaya rendah. Kebanyakan telepon di mobil mempunyai pemancar berdaya 3 watt. Telepon seluler yang kita pakai bekerja pada daya 0,75 hingga 1 watt. Posisi pemancar terletak di dalam telepon selular bervariasi tergantung dari pembuatan, tapi biasanya terletak berdekatan dengan antena.

Gelombang radio yang mengirim sinyal pengkodean merupakan hasil dari penyebaran radiasi elektromagnetik oleh antena. Fungsi antena pada kebanyakan pemancar radio untuk mengirim gelombang radio sampai ke angkasa. Di dalam kasus telepon seluler, gelombang tersebut terbawa oleh pemancar di menara telepon selular.

Radiasi gelombang radio yang diterima dan dikirimkan oleh handphone dapat menyebar ke segala arah, termasuk tubuh. Radiasi handphone tidak sama dengan radiasi jenis lain, seperti sinar X dalam foto Rontgen dan CT scan, yang sudah dipastikan berbahaya jika terpapar terlalu sering. Radiasi handphone belum diketahui secara pasti efeknya pada kesehatan. Namun terdapat beberapa kemungkinan pengaruh radiasi handphone pada tubuh.

Radiasi gelombang radio memancarkan radiasi yang dikeluarkan oleh ponsel saat dalam keadaan aktif. Biasanya, radiasi ini muncul karena ponsel tengah mencari sinyal.

Radiasi Gelombang Radio yang bisa menyebabkan kanker otak, sakit kepala, berkurangnya daya ingat, juga kurang tidur.

Gangguan kesehatan ini akan berdampak lebih buruk kepada anak-anak. Sebab, terpaan energi dari gelombang Radio  di otak anak-anak bisa berdampak lebih besar dari orang dewasa.

Sebab, anak-anak masih dalam masa pertumbuhan, sehingga memungkinkan untuk memberi dampak jangka panjang.

Selain itu, jika anak-anak sudah menggunakan ponsel, berarti terpaan radiasi sinyal ponsel lebih sering ketimbang mereka yang baru menggunakan ponsel saat sudah dewasa.

Radiasi gelombang radio dalam jangka panjang disinyalir dapat menganggu sistem kekebalan jaringan otak sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan otak secara permanen.


Diketahui, radiasi elektromagnetik memancar dari antena ponsel ( smartphone,  tablet) Wi-Fi, dan perangkat elektronik lainnya. Studi gabungan selama ini mengemukakan bahwa radiasi ponsel memicu pertumbuhan kanker.

Informasi itu tersebar luas pada 2011 silam, tepatnya ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan resmi yang membenarkan studi-studi tersebut. Pernyataan WHO didasarkan pada hasil kajian tim peneliti khusus dari 14 negara berbeda.

Salah satu peneliti paling dihormati, Devra Davis, mengatakan bahwa industri teknologi berupaya keras menutupi bahaya radiasi dari produk yang mereka pasarkan.

"Smartphone sebenarnya menggunakan transmisi radio microwave dua arah (two-way microwave radio). Industri selama ini sukses menggunakan frasa lain, yakni energi frekuensi radio (radiofrequency energy), karena terdengar lebih aman," ia menjelaskan.

"Keduanya sebenarnya sama saja. Jika khalayak memahami bahwa gelombang radiasi dua arah terus-menerus masuk ke otak dan organ reproduksi, mereka akan berpikir beda tentang smartphone dan perangkat elektronik lainnya," kata dia.

Selain kanker, paparan radiasi dari perangkat ponsel adalah sebagai berikut :

Kerusakan Otak

Gelombang radiasi yang dipancarkan ponsel pada umumnya dapat menembus ruang hampa udara, bahkan dapat menembus jaringan otak. Jika terus menerus, gelombang radiasi ini akan menyebabkan glikoma yang akan berakhir pada kerusakan otak.

Kanker Kulit

Bahaya radiasi hp ternyata juga dapat menyerang sel kulit. Secara tidak langsung, pancaran radiasi akan meningkatkan suhu pada permukaan kulit serta merubah pigmentasi. Jika dibiarkan, ini akan memicu sel tubuh mengalami perubahan karakter menjadi sel kanker. Nah, inilah yang nantinya menjadi cikal bakal kanker kulit.

Menganggu Peredaran Sperma

Rata-rata pria mengantongi ponsel mereka di saku celana. Padahal, hal itu dapat memicu peredaran darah di alat reproduksi menjadi terhambat, bahkan dapat menurunkan kualitas sperma. Disamping itu, radiasi negatif RF juga dapat menurunkan gairah seksual.

Katarak

Jika pengguna sering menggunakan ponsel mereka untuk menelepon berjam-jam, radiasi yang dipaparkan akan masuk kedalam rongga telinga dan menghambat sirkulasi darah. Tanpa disadari, kornea mata sedikit demi sedikit akan mengalami penurunan kinerja, seperti kemampuan mengatur suhu dan air. Hal ini akan menimbulkan penyakit katarak karena radiasi hp memicu pemadatan kabut yang akan menghalangi kornea.

Serangan Jantung

Radiasi yang dipancarkan oleh hp ternyata juga akan menyebabkan serangan jantung. Kebanyakan anak millenial sekarang, mereka sering menggunakan ponsel hingga terlelap tidur. Otomatis, letak ponsel akan berdekatan dengan jantung. Hal itu akan menyebabkan aliran darah tersendat, dan kinerja otot jantung akan mengalami tekanan.

Bagi ibu hamil

Bagi para wanita yang sedang mengandung atau ibu hamil, lebih baik hindari pemakaian ponsel secara berlebihan atau rutin. Hal ini disebabkan karena radiasi yang diakibatkan oleh ponsel akan mengganggu janin dalam kandungan, beberapa penelitian ilmiah mendapatkan hasil bahwa radiasi ponsel dapat menggangu perkembangan otak janin dan menimbulkan perilaku hiperaktif ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Perilaku hiperaktif adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas yang tidak lazim dan cenderung berlebihan, otak pada janin juga menyebabkan kemampuan otak menjadi lemah khususnya daya ingat.

Mengganggu ingatan manusia

Pernahkah menelepon dalam waktu yang lama dan ponsel menjadi hangat / panas? Nah, di situlah radiasi yang paling banyak dari ponsel. Saat menelpon cukup lama, maka ponsel akan mencari sinyal secara terus-menerus dan menyebabkan radiasi. Bagi  yang terbiasa telpon dengan menempelkan pada telinga, maka di situlah potensi daya ingat akan berkurang. Usahakan menelpon dengan menggunakan handset atau loudspeaker agar ponsel tidak begitu dekat dengan anggota tubuh. Selain itu, penggunaan ponsel bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dapat mengurangi daya ingatnya, karena otak anak masih dalam tahap perkembangan.

Pada anak-anak

Anak-anak berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan tubuh akibat radiasi handphone. Menurut teori, anak-anak lebih mudah terpapar radiasi handphone ketimbang orang dewasa karena tengkorak anak lebih tipis, jaringan otak anak lebih mudah menyerap, serta ukuran tubuh anak lebih kecil. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa radiasi gelombang radio dari handphone memiliki dampak pada terbentuknya kelainan jaringan dan metabolisme sel-sel saraf di otak. Akan tetapi, dampak lebih lanjut pada tumbuh kembang anak masih belum dapat disimpulkan dengan jelas.

Sering sakit kepala

Sering sakit kepala bahkan vertigo (merasa diri dan sekeliling berputar-putar), bisa disebabkan oleh ponsel  yang terlalu dekat dengan kepala. Energi negatif RF akan terkumpul dan mudah masuk ke otak sehingga juga menyebabkan muntah-muntah.

Mudah lelah namun sulit untuk tidur

Radiasi yang terpancar karena penggunaan smartphone yang berjam-jam menyebabkan saraf-saraf sekitar kepala dan wajah menjadi tegang, aliran darah tersendat-sendat. Tubuh akan terasa mudah lelah dan kekurangan energi karena kurangnya cairan tubuh. Ketika ingin beristirahat, terasa gelisah yang berlebihan sehingga sulit untuk tidur.

Merusak ginjal

Berhati-hatilah terhadap kebiasaan menyimpan ponsel di saku. Kebiasaan itu berbahaya kareana dapat mengganggu kinerja ginjal. Paparan radiasi dapat masuk ke pembuluh darah ginjal secara bertahap, sehingga tugasnya untuk menyaring cairan tubuh terganggu.

Depresi berat

Paparan radiasi yang masuk ke otak dapat mengendalikan pola pikir untuk terus menggunakan smartphone, kemudian membuat kecanduan. Kecanduan ini berisiko menyebabkan depresi berat jika suatu saat kamu terpaksa tidak dapat menggunakan smartphone lagi. Bijaklah dalam menggunakan smartphone.

Memicu kanker payudara

Menyimpan smartphone yang dalam keadaan aktif di dalam saku dada dapat memicu kanker payudara. Radiasi akan menembus jaringan kelenjar susu dan memicu pertumbuhan sel kanker pada jaringan payudara. Ini tidak terjadi secara langsung, tetapi akan terakumulasi selama betahun tahun, kemudian mengaktifkan sel kanker dan mempercepat munculnya kanker payudara.


berikut cara yang dapat dilakukan pengguna ponsel untuk mengurangi dampak buruk radiasi ponsel jangka panjang.

Gunakan headset saat menelepon

Ketika sedang menelepon, lebih baik gunakan headset. Sebab saat melakukan panggilan, ponsel akan lebih banyak mengeluarkan radiasi dari sinyal RF .
Jika hal ini terjadi secara berkala, bukan tidak mungkin radiasi dari ponsel bisa memicu kerusakan pada jaringan otak.

Berkomunikasi lewat teks

Selain lebih murah, berkomunikasi lewat pesan teks disebut lebih aman dibandingkan dengan saat melakukan panggilan secara langsung. Sebab, radiasi yang dikeluarkan lebih sedikit.
Selain itu, posisi ponsel saat mengetik pesan teks berada lebih jauh dari tubuh, sehingga radiasi yang diterima akan lebih kecil.

Hindari mengantongi ponsel

Meski tidak digunakan, ponsel akan terus memproduksi radiasi RF. Untuk itu, lebih baik pengguna tetap menjaga jarak dengan ponsel saat digunakan.

Jaga jarak saat ponsel 'kerja keras'

Ponsel juga perlu dijauhkan saat ponsel sedang bekerja keras terhubung dengan BTS. 
Misal saat streaming video, video call, atau voice call menggunakan aplikasi pesan instan. Saat bertelepon, pengguna bisa menggunakan headset atau speakerphone.
Jauhkan juga dari tubuh ketika sinyal ponsel tampak lemah, misal hanya satu atau dua bar. Begitu juga ketika sedang berada di kendaraan yang bergerak cepat. 
Karena ponsel sedang kerja keras menjaga kestabilan koneksi perangkat dengan BTS satu dengan lainnya seiring pergerakan pengguna. 

Jangan terikat 

Ponsel baiknya ditaruh di tas saat tidak digunakan. Jangan ditaruh di kantong. Jauhkan juga dari kepala saat sedang tidur. 

Lepaskan headset

Disarankan agar pengguna melepaskan headset saat tidak bertelepon. Sebab, headset juga melepaskan sedikit energi RF, bahkan ketika telepon tidak digunakan. 

Jangan percaya produk pengurang radiasi

Menurut Komisi Perdagangan AS (FTC), produk yang menghalangi dengan sinyal ponsel malah membuat sinyal ponsel bekerja lebih keras dan memancarkan lebih banyak energi RF.

Jauhkan ponsel

Ketika sedang menggunakan layanan streaming atau mengunduh file besar, maka jauhkan ponsel tersebut dari tubuh.

Batasi anak-anak menggunakan ponsel

Selain itu, hal yang paling pentingnya lagi adalah kurangi paparan radiasi ponsel pada anak-anak. Beri mereka batasan dalam menggunakan ponsel, untuk menekan risiko kesehatan yang terjadi dan juga mencegah menggunakan ponsel berlebihan.


Ada beberapa cara untuk dapat mengetahui tingkat radiasi suatu ponsel. Kita dapat mengeceknya sendiri untuk mengetahuinya. Tingkat radiasi yang ditampilkan pada suatu ponsel biasanya merujuk pada dua jenis yaitu radiasi saat terpapar pada kepala dan radiasi saat terpapar pada anggota tubuh lain. 
Berikut cara mengecek tingkat radiasi ponsel:

Menggunakan Dial USSD

Menekan nomor USSD atau Quick Access memberi kita banyak informasi tentang ponsel, termasuk pada detail radiasi RF seperti peringkat SAR. Caranya adalah:

- Buka layar panggilan ponsel 

- Tekan *#07#

- Tekan panggil/call

Ponsel akan memberi  peringkat SAR atau membawa ke layar pengaturan tempat informasi ini berada. Namun, beberapa ponsel tidak dapat menggunakan metode ini untuk mengetahui tingkat radiasi. Jika tidak dapat menggunakan kode USSD ini kita dapat mencoba cara selanjutnya.

Periksa Buku Panduan Penggunaan Ponsel

Sebagian besar buku panduan pengguna ponsel akhir-akhir ini menampilkan nilai SAR ponsel. Jika kita kehilangan buku panduan pengguna atau membeli ponsel bekas tanpa buku panduan, maka kita dapat menemukan versi digital dari panduan pengguna tersebut secara online.

Buku panduan pengguna ini biasanya merinci deskripsi ponsel mulai dari model, seri, IMEI, hingga frekuensi gelombang radio yang memungkinkan untuk mengetahui level SAR pada ponsel yang di miliki.

Periksa Situs Web Produsen Ponsel

Merupakan kewajiban hukum bagi semua produsen ponsel untuk membuat daftar peringkat SAR untuk produk mereka secara online. Yang perlu kita siapkan adalah model ponsel kita.

Model ponsel biasanya sering ditampilkan di bagian belakang ponsel, tetapi jika tidak ada, maka harus dapat menemukannya di buku petunjuk atau di layar pengaturan.

Setiap produsen ponsel harus memiliki halaman SAR di situs web mereka. Berikut situs resmi untuk mengecek SAR di beberapa produsen ponsel:

Sony: blogs.sonymobile.com/about-us/sustainability/health-and-safety/sar/

Samsung: samsung.com/sar/sarMain.do

Xiaomi: mi.com/global/certification/rfexposure/

Apple: apple.com/legal/rfexposure/

LG: lg.com/global/support/sar/sar

Huawei: consumer.huawei.com/en/safety-information/

Nokia: nokia.com/phones/en_int/sar

Ada juga sumber daya pihak ketiga online di mana orang-orang telah mengumpulkan daftar nilai-nilai SAR ponsel dalam jumlah besar. Berhati-hatilah dengan informasi dari sumber yang meragukan di internet.

Periksa Situs Web FCC

FCC (atau Federal Communications Commission) adalah badan pengawas Amerika Serikat yang berperan untuk mengatur komunikasi melalui radio, internet, satelit dan teknologi siaran lainnya.

Meskipun mereka tidak memiliki wewenang di panggung internasional, mereka memiliki daftar lengkap produsen ponsel, peringkat SAR untuk handset tertentu, dan lebih banyak sumber daya publik yang dapat sangat membantu, tidak peduli di negara mana kita berada.

Pertama, kita perlu menemukan FCCID ponsel.  Untuk untuk sebagian besar ponsel cerdas tidak memiliki baterai yang dapat dilepas, kita akan menemukan FCCID di bagian belakang ponsel dalam bentuk tulisan kecil. Untuk Apple iPhone misalnya, kita akan menemukannya di tulisan kecil di dekat bagian bawah ponsel.

Jika memiliki ponsel dengan baterai yang dapat dilepas, kemungkinan kita akan menemukan nomor ini di bawah baterai. Jika tidak menemukannya di lokasi mana pun, kita cukup memeriksa manual pengguna, biasanya di depan atau di belakang.

Selanjutnya, masukkan ID FCC ke dalam form pencarian yang akan dilihat di situs web fcc.gov/oet/ea/fccid. Masukkan 3 digit pertama FCCID di kolom atas, dan sisanya di kolom bawah.

Kemudian cukup tekan search, dan kita akan disajikan dengan banyak informasi hebat langsung dari sumbernya, termasuk nilai SAR pada ponsel.



Kemajuan teknologi ponsel semakin banyak membantu beragam aktivitas. Namun, disarankan tetap menggunakan ponsel secara tidak berlebihan, untuk menekan risiko bahaya radiasi ponsel yang dapat memicu gangguan kesehatan.
-----------------------------------------------------------
Sumber

https://tekno.kompas.com/read/2017/12/26/15090037/8-cara-mengurangi-dampak-buruk-radiasi-ponsel?page=2

https://www.alodokter.com/ini-fakta-tentang-bahaya-radiasi-hp

https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20171218125552-185-263165/empat-cara-untuk-kurangi-radiasi-ponsel

https://m.liputan6.com/hot/read/3950672/4-cara-cek-tingkat-radiasi-di-ponsel-agar-lebih-waspada

https://selular.id/2018/01/bahaya-radiasi-hp-bagi-kesehatan/amp/

https://www.alodokter.com/dampak-radiasi-handphone-pada-kesehatan

https://radiasihandphone.wordpress.com/2012/05/18/definisi-radiasi-handphone/amp/

https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/health/fitness/amp/patricia-firscha/9-bahaya-radiasi-smartphone-bagi-kesehatan-tubuh-kita

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/tekno/read/2016/03/10/11430077/Awas.Bahaya.Radiasi.Smartphone.Mengintai.Anak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar