J-O-M-B-L-O. Kata ini sudah terdengar akrab di telinga kita. Tapi tahukah kamu asal usul kata jomblo itu sendiri? Bila didefinisikan berdasarkan pengertian anak muda zaman sekarang, maka jomblo adalah bahasa percakapan yang digunakan untuk menyebut orang yang tidak memiliki pasangan atau kekasih.
Memang kata jomblo itu sendiri tidak akan kita temukan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, karena ternyata kata jomblo berasal dari kata jomlo. Apa sih jomlo itu? Ternyata kata tersebut berasal dari bahasa Sunda yang sudah dibakukan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan memiliki arti negatif dari gadis tua. Kata ini digunakan untuk menyebut perempuan yang sudah tua namun belum menikah atau memiliki pasangan.
Kenapa kata jomlo menjadi jomblo? Ternyata kata jomlo sendiri bila dilafalkan, lebih enak ditambahi kata 'b'. Sehingga hingga kini, kata yang digunakan adalah jomblo.
Seiring perkembangan zaman, kata jomblo mengalami perluasan makna, tidak hanya digunakan untuk perempuan namun ternyata juga bisa digunakan para laki-laki.
para pelajar SMA di Bandung adalah yang pertama kali mempopulerkan kata “Jomblo,” tepatnya sekitar tahun 1993.
HAI punya rubrik "Opini Kita". Di rubrik ini pelajar boleh menuliskan pendapatnya akan apapun, dari musik hingga kejadian di sekolah.
Nah, pada edisi 18 Mei 1993, pelajar SMAN 3 Bandung bernama Widdi A menulis tentang istilah yang lagi ngetren di Kota Kembang: Jomblo.
"Kata itu sebenarnya berasal dari bahasa Sunda yang berarti: dagang teu payu-payu (dagangtapi tidak laku-laku). Entah kenapa, dan oleh siapa, kata itu demikian populer sekarang. Terutama buat mereka yang belum berpacaran," tulisnya.
Pada era itu, jomblo adalah suatu keadaan di mana kita masih belum pacaran, entah apa motivasinya. Tapi, bukan berarti nggak laku lho.
"Banyak dari mereka yang merasa menjadi bebas setelah mendapat gelar tersebut. Mereka berpikiran sama terhadap semua cewek. Tidak ada yang istimewa, kata mereka," tambahnya.
Ternyata banyak juga efek yang ditimbulkan dari perkembangan perkembangan kejombloan itu. Mereka mulai mencari-cari identitas kejombloannya. Mulai dari tulisan sampai mencari lagu wajib yang bisa dipakai jambang kejombloan itu. Misalnya lagu Lonely Boy-nya Sex Pistols atau No Woman No Cry-nya Bob Marley. Dan masih banyak lagi.
Viralnya (zaman dulu udah ada istilah viral nggak ya?) istilah jomblo ini bikin para penyendiri tersebut bikin kelompok. Mereka yang baru putus, atau memang nggak mau pacaran, atau karena memang tidak "laku", bergabung di sana.
Sumber lain mengatakan “Jomblo” ada hubungannya dengan kata bahasa Inggris yakni “Jobless” yang artinya “Pengangguran.” Sementara itu, ada pula yang versi lain yang menganggap “Jomblo” berasal dari kata “Jumble” (artinya “Campur aduk”), pun dalam bahasa Inggris. Mungkin maksudnya begini, setiap malam Minggu para jomblo di luar sana kemungkinan besar bakal nggak ada kerjaan, alias jobless. Terus kalau lihat pasangan sedang bermesraan di tempat umum, jomblo ngenes biasanya langsung bereaksi dengan perasaan yang campur aduk di dalam hati; iri, sedih, murka, dan perasaan negatif lainnya. Hayo, kamu pernah ngerasa begitu nggak?
Kalau benar begitulah adanya, berarti “Jomblo” juga ada kaitannya dengan kata “Comro.” Tahu kan? Itu lho makanan terbuat dari singkong yang isinya oncom. Dalam bahasa Sunda “Comro” itu singkatan dari Oncom di jero (Oncom di dalam). Biasanya, combro punya rasa pedas di dalamnya dan gurih di luar. Jomblo juga gitu kan, pas lihat orang pacaran kelihatannya adem ayem padahal hatinya panas dan pedas! Hah!
Di zaman ini entah mengapa makna “Jomblo” sering dipandang negatif, padahal kita punya kata baku yakni “Lajang,” yang artinya sama tapi konotasinya lebih netral dibanding “Jomblo.” Tapi sayang, kata tersebut jarang sekali kita gunakan di kehidupan sehari-hari.
Sekarang Jomblo tidak dianggap aneh dan sememalukan lagi seperti dulu. Ada juga sih yang memandang jomblo itu secara negatif dengan curiga dan sinis. Tapi karena dampak modernisasi, kesibukan semakin padat sehingga orang jadi tak mau repot memikirkan pasangan hidup. Bisa jadi karena perbedaan jumlah antara cewek dan cowok sudah sedemikian lebar, selebar jurang pemisah antara si kaya dan si miskin di negeri ini. Mungkin satu berbanding tiga atau bahkan empat. Jadi makin banyak orang yang nge-jomblo, orang lain pun jadi biasa pula memandang jomblo.
----------------
sumber
https://www.idntimes.com/life/relationship/xena/oh-baru-ngerti-sekarang-asal-usul-kata-jomblo/full
https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/647/Sejarah-Asal-Mula-Kata-JOMBLO
https://aceh.tribunnews.com/2019/02/02/sudah-ada-sejak-1993-ternyata-ini-asal-usul-kata-jomblo
https://loop.co.id/articles/sejarah-kata-jomblo-di-indonesia/full
Tidak ada komentar:
Posting Komentar